Jakarta (ANTARA) - Petinju putri Ramla Ali akan menyumbangkan sebagian dari laba tinju profesionalnya kepada gerakan amal #BlackLivesMatter yang diinspirasi oleh kematian seorang pemuda kulit hitam bernama George Floyd oleh polisi kulit putih di Amerika Serikat.

Ramla Ali akan hijrah ke profesional dan menyumbangkan 25 persen pendapatannya dari bertinju selama tahun pertamanya ke yayasan yang berkaitan dengan gerakan #BlackLivesMatter.

Petinju yang diikat kontrak oleh manajemen yang menangani petinju kelas berat Anthony Joshua itu menyampaikan pesan solidaritas kepada George Floyd.

Baca juga: Mayweather dilaporkan akan hadiri upacara pemakaman Floyd
Baca juga: Mayweather dilaporkan akan tanggung biaya pemakaman George Floyd


Keluarga Ali mengungsi dari Somalia setelah saudaranya terbunuh. Tinggal di London, perempuan ini menggeluti tinju secara sembunyi-sembunyi takut keluarganya mengetahuinya dia bertinju, apalagi dia seorang muslimah.

Tetapi kemudian dia berulang kali memenangkan turnamen internasional di Inggris dan ingin menjadi petinju pertama yang mewakili Somalia pada Olimpiade, namun impian itu sirna setelah turnamen ini dimundurkan ke 2021.

"Saya tak ingin menunggu selama itu," kata Ali kepada Sky Sports. "Alasan saya belum beralih ke profesional sebelum ini karena saya belum siap, tetapi saya yakin setelah 70 kali bertanding, saya bisa."

"Rencananya selalu berlatih dan lolos ke Olimpiade Tokyo dan beralih ke profesional pada Agustus/September 2020. Itulah mengapa saya awalnya bergabung dengan Anthony Joshua."

Suami sekaligus pelatihnya, Richard Moore, membenarkan, "Untuk 12 bulan pertama dalam karir tinjunya dia akan memberikan 25 persen pendapatan yang dia peroleh untuk yayasan #BlackLivesMatter."

"Dia sudah bekerja untuk amal. Ini karena salah satu pilar Islam," kata sang suami seperti dikutip Sky Sports.

Ali akan segera pindah ke jalur kelas super-bantam profesional dan akan tampil pada partai tambahan setiap laga Joshua.

Baca juga: Trio bintang Bundesliga tuntut keadilan bagi George Floyd

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020