Pertama dan utama kami harus mengikuti protokol pemerintah pusat dan daerah
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia secara bertahap berencana menurunkan persentase karyawan yang bekerja dari rumah (WFH) menyambut penerapan pola normal baru dari pandemi COVID-19.

“Pertama dan utama kami harus mengikuti protokol pemerintah pusat dan daerah,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan pers daring di Jakarta, Jumat.

Bank sentral ini, kata dia, akan menyesuaikan dengan protokol masing-masing pemerintah daerah karena kondisi COVID-19 di sejumlah daerah berbeda di Tanah Air.

Menurut dia, bagi karyawan yang bertugas pada bidang non-kritikal, bank sentral ini berencana menurunkan persentase WFH, misalnya di DKI Jakarta yang saat ini menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Selama ini, lanjut dia, persentase WFH mencapai 90 persen dan dengan normal baru ini, WFH akan diturunkan menjadi 75 hingga 50 persen.

Sedangkan bagi karyawan yang bertugas pada bidang kritikal, bank sentral dan perbankan, kata dia, akan tetap melaksanakan tugas operasional secara tersebar atau split operation.

Karyawan pada bidang kritikal itu, kata dia, mereka yang bertugas di sistem pembayaran, pengedaran uang dan pasar uang, dan pasar valuta asing itu yang termasuk urat nadi perekonomian.

“Tugas kritikal tetap berjalan lancar sehingga masyarakat tidak perlu khawatir aktivitas ekonomi bisa dilayani dengan baik oleh perbankan, sistem pembayaran dan yang non-kritikal bisa dilakukan bertahap,” katanya.

Ia mengharapkan dengan dimulainya aktivitas secara bertahap, diharapkan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.

“Tentu saja ini akan mendorong perdagangan, aktivitas ekonomi dan pendapatan masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga: Gubernur BI tampik dana haji untuk perkuat nilai tukar rupiah
Baca juga: Perry Warjiyo sebut pembelian SBN oleh BI di pasar perdana menurun


Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020