Jakarta (ANTARA) - CEO Facebook, Mark Zuckerberg berniat mempertimbangkan perubahan kebijakan konten di platform jejaring sosial tersebut, setelah mereka membiarkan unggahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang demonstrasi kematian George Floyd, tetap berada di platform tersebut.

Dikutip dari Reuters, Sabtu, dalam tulisannya, Zuckerberg tidak merinci mengenai kebijakan yang akan diubah. Facebook dikritik karena tidak menghapus unggahan Trump, meski pun di platform lain, unggahan tersebut dinilai bermasalah dan diturunkan oleh penyelenggara platform media sosial.

"Kami akan meninjau kebijakan kami yang mengizinkan diskusi dan ancaman negara menggunakan kekuatan, untuk menilai apakah ada amandemen yang perlu kami adopsi," kata Zuckerberg.

"Kami akan meninjau pilihan-pilihan potensial untuk mengatasi pelanggaran atau sebagian pelanggaran konten, selain menggunakan keputusan biner membiarkan atau menurunkan," kata dia menambahkan.

Unggahan Presiden Trump di Facebook menyatakan "when the looting starts, the shooting starts", berarti ketika mulai menjarah, tembakan mulai.

Unggahan Presiden Trump juga memicu aksi protes dari karyawan Facebook, mereka "walk out" dari pekerjaan mereka.

Zuckerberg berjanji Facebook akan bersikap lebih transparan tentang pengambilan keputusan yang melatari sebuah konten dihapus.


Baca juga: Facebook rilis alat transfer foto ke Google Photo, ini cara pakainya

Baca juga: Facebook dan Paypal jadi investor baru Gojek

Baca juga: Facebook, PayPal, Google dan Tencent investasi di Gojek

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020