1.635 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.776 orang melakukan 'self isolation' di rumah
Jakarta (ANTARA) - Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di DKI Jakarta pada Sabtu bertambah 89 orang, sementara kasus positif bertambah 102 dan pasien meninggal bertambah tiga orang.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI yang diterima di Jakarta, Sabtu, untuk kasus positif COVID-19 pada Sabtu ini adalah 7.786 orang (hari sebelumnya 7.684 orang), sementara pasien sembuh 2.840 orang (hari sebelumnya 2.751 orang) dan yang meninggal 535 orang (sebelumnya 532 orang).

"Sementara itu, 1.635 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.634 orang) dan 2.776 orang melakukan self isolation di rumah (sebelumnya 2.767 orang)," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta, Sabtu.

Baca juga: TNI-Polri petakan 112 titik keramaian di Jakarta Barat

Berdasarkan keterangan dari Pemprov DKI Jakarta itu, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 17.113 orang (bertambah dari 16.919 orang).

Adapun dalam laman tersebut, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11.873 orang (sebelumnya 11.784 orang).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai 5 Juni 2020 sudah ada 167.249 sampel (meningkat dari sebelumnya 164.905 sampel) telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: 15 RW di Jakarta Barat masih zona merah

"Untuk tes PCR pada 5 Juni 2020, dilakukan pada 1.505 orang. Sebanyak 1.052 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 102 positif dan 950 negatif," kata Ani.

Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan PCR (Rapid Test dan Polymerase Chain Reaction/RT-PCR) Pemprov DKI membangun Laboratorium Satelit COVID-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020. Dan saat ini jejaringnya ada sebanyak 41 laboratorium pemeriksa COVID-19.

Baca juga: Tiga Pilar Jakarta Barat resmikan "Kampung Merdeka COVID-19"

Pemeriksaan massif secara selektif, terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk, yakni ada 58 Kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil.

Total sebanyak 165.249 orang (sebelumnya 164.139 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 6.121 orang (sebelumnya 6.000 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 159.128 orang (sebelumnya 158.139 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.

Baca juga: Jakarta Utara siapkan tiga RTH berprotokol COVID-19

Untuk kasus positif, tambah Ani, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

"Bagi masyarakat, kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak antarorang minimal 1,5-2 meter, dan menjaga diri untuk tetap beraktivitas di rumah," katanya.

Kemudian, sejak 24 April 2020, Kelompok Kerja Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Jakarta telah berhasil mengumpulkan sekitar 395 ribu paket sembako yang siap didistribusikan pada warga terdampak PSBB.

"Sejak 24 April 2020, hingga 5 Juni 2020 pukul 14.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 395.256 Paket Sembako, 154.411 Paket Makan Siap Saji, 31.347 Paket Lebaran, dan 2.344 paket THR untuk warga yang terdampak PSBB," ucap Ani.

Baca juga: Pemprov DKI tetapkan protokol bagi 12 sektor selama PSBB transisi

Ani mengatakan bantuan tersebut disalurkan pada golongan masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW.

Pokja KSBB, kata Ani, telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 100 donatur perusahaan/kelompok dan 12 donatur perseorangan.

"Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadhan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai," ucap Ani menambahkan.

Baca juga: Pemprov DKI berlakukan ganjil genap versi toko di masa transisi PSBB

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020