Gorontalo (ANTARA News) - Musim kemarau yang melanda Provinsi Gorontalo dan sekitarnya dalam dua bulan ini menyebabkan sekitar 10 hektar hutan di Kabupaten Gorontali Utara (Gorut) terbakar.

Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gorut Rasdi Hulopi mengatakan, sekitar 10 hektar hutan di Desa Tolango Anggrek terbakar, dan saat ini dikhawatirkan akan merembet ke areal pertanian warga yang ada disekitarnya.

"Saat ini api mulai merembet, dan diperkirakan akan merembet ke lahan pertanian milik warga," kata Holupi, Rabu.

Dia menjelaskan areal hutan yang terbakar tersebut, merupakan wilayah yang selama ini dijadikan pembalakan kayu, oleh oknum yang tidak bertangung jawab, dan telah beberapa kali dirazia petugas namun selalu lolos.

Menurut dia, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui dari mana asal api, namun saat ini kondisi areal hutan tersebut sudah sangat parah, dan warga yang disekitarnya mulai resah, karena api terus merembet.

Dia meminta agar pemerintah daerah segera memperhatikan masalah ini, jika tidak dalam beberapa hari areal pertanian dan perkebunan warga yang menjadi sasaran kebakaran.

"Jika tidak segera ditangani serius maka diperkirakan api akan meludeskan lahan pertanian warga," kata Holupi.

Menurut dia, selain merasa khawatir dengan makin membesarkan areal yang terbakar, warga juga mulai resah karena saat ini kobaran di jago merah tersebut tinggal beberapa meter dengan pemukiman warga.

"Karena angin bertiup begitu kencang, maka dikhawatirkan titik api akan bertambah," kata Hulopi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009