Singapura (ANTARA) - Saham-saham Singapura ditutup 1,65 persen lebih tinggi pada perdagangan Senin, memperpanjang kenaikan selama sepekan lebih didukung laporan pekerjaan AS pada 5 Juni dan data ekspor China, yang melampaui ekspektasi dan memicu harapan rebound ekonomi lebih cepat.

Saham-saham AS melonjak pada Jumat lalu (5/6/2020) setelah angka pekerjaan Mei jauh melampaui perkiraan para analis, meningkatkan harapan ekonomi AS untuk pulih dengan cepat dari kuncian virus corona.

Investor sekarang menunggu konferensi pers Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada Rabu (10/6/2020) untuk petunjuk tentang berapa banyak lagi, jika ada, stimulus lebih lanjut yang menurutnya akan diperlukan.

Sementara itu, harga minyak mentah naik di atas 43 dolar AS per barel setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya sepakat untuk memperpanjang pembatasan produksi bersejarah dengan satu bulan tambahan, menjanjikan kepatuhan yang lebih ketat untuk memastikan anggota tidak memproduksi lebih banyak dari yang mereka janjikan.

MayBank-Kim Eng Retail Research mengatakan "secara teknis, Straits Times Index sedang melintasi level overbought, dengan resistensi jangka pendek di 2.755 poin dan 2.890 poin dan support langsung di 2.670 poin dan 2.630 poin."

Patokan Singapura Straits Times Index naik 45,47 poin menjadi 2.796,97 poin dengan volume perdagangan mencapai 2,17 miliar saham senilai 2,1 miliar dolar Singapura dan saham naik melebihi yang turun sebanyak 315 saham berbanding 186 saham.

ST Engineering turun 0,85 persen menjadi 3,85 dolar Singapura, setelah perusahaan mengungkapkan bahwa anak perusahaannya di AS, VT San Antonio Aerospace, telah dilanda serangan ransomware besar-besaran, yang mengakibatkan pemaparan data rahasia.

Data yang bocor mencakup perincian kontrak dengan berbagai pemerintah, organisasi terkait negara, dan maskapai penerbangan. ST Engineering percaya bahwa ancaman telah diatasi dan diisolasi ke sejumlah operasi komersial AS.

Pihaknya sedang melakukan peninjauan yang teliti terhadap insiden itu dan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat arsitektur teknologi informasinya.

Di antara yang memperoleh keuntungan tertinggi, Jardine Strategic naik 1,54 persen menjadi 23,09 dolar Singapura, sementara Wilmar International menjadi salah satu yang paling merugi dengan jatuh 0,74 persen menjadi 4,04 dolar Singapura.

Baca juga: Saham Singapura ditutup melonjak, indeks STI melambung 3,4 persen
Baca juga: Saham Singapura ditutup naik tajam, indeks STI melonjak 2,38 persen
Baca juga: Saham Singapura bangkit dari kerugian, indeks STI menguat 1,60 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020