peningkatan transaksi didominasi oleh pertumbuhan uang elektronik "server based" atau yang digunakan melalui telepon genggam pintar
Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat mencatat transaksi keuangan secara nontunai dari sisi "merchant" pertumbuhannya mencapai 54,1 persen selama pandemi COVID-19 atau periode Maret-Mei 2020.

"Sampai dengan akhir Mei 2020, pertumbuhan transaksi nontunai mencapai 54,1 persen dibandingkan dengan data pada akhir Desember 2019 (year to date/ytd)," kata Kepala Perwakilan BI NTB, Achris Sarwani, di Mataram, Selasa.

Ia juga menyebutkan sementara pada transaksi dengan menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) yang terdiri atas kartu ATM/debit dan kartu kredit, jumlahnya tercatat sebanyak 2,5 juta kartu pada Mei 2020. Angka tersebut meningkat 2,31 persen (ytd) dibandingkan pada Desember 2019 yang sebanyak 2,4 juta kartu.

Sementara pada instrumen uang elektronik, terdapat peningkatan yang cukup signifikan, di mana total jumlah uang elektronik pada April 2020 sebanyak 282.918 akun atau tumbuh 77,52 persen (ytd) dibandingkan dengan jumlah akun uang elektronik pada Desember 2019.

Menurut Achris, peningkatan transaksi didominasi oleh pertumbuhan uang elektronik "server based" atau yang digunakan melalui telepon genggam pintar.

Pihaknya berharap seluruh masyarakat dapat bekerja sama untuk meningkatkan kenyamanan dalam bertransaksi secara nontunai.

"Kenyamanan tersebut membutuhkan beberapa hal yang harus dipersiapkan, seperti kesiapan infrastruktur, kesiapan pelaku ekonomi, serta peningkatan dalam pemahaman masyarakat akan transaksi secara nontunai," ujarnya.

Bank Indonesia, lanjut Achris, juga turut mendukung kebijakan penerapan normal baru dengan mendorong penggunaan transaksi nontunai yang aman, sehat, dan produktif.

Aman yang dimaksud adalah keamanan transaksi nontunai dapat menghindari pengguna dari potensi resiko penyebaran uang palsu.

Ia menambahkan upaya mendorong transaksi nontunai yang sehat maksudnya adalah transaksi nontunai selaras dengan penerapan protokol kesehatan karena dapat dilakukan pada jarak aman (nir-sentuh).

"Kalau transaksi nontunai produktif maksudnya adalah penggunaan transaksi nontunai dapat meningkatkan produktivitas, baik penjual maupun pembeli," kata Achris.
Baca juga: Gubernur BI sebut transaksi elektronik meningkat pada Februari 2020
Baca juga: Pertamina targetkan transaksi di SPBU gunakan non tunai pada 2020

Pewarta: Awaludin
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020