PDIP memimpin elektabilitas parpol dengan raihan elektabilitas 33,5 persen
Jakarta (ANTARA) - Setahun pascapenyelenggaraan Pemilu 2019, elektabilitas partai politik cenderung masih stagnan, namun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pemenang pemilu legislatif dua periode berturut-turut masih unggul.

"PDIP memimpin elektabilitas parpol dengan raihan elektabilitas 33,5 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, Selasa.

Elektabilitas PDIP disusul oleh Partai Gerindra yang memantapkan diri sebagai runner up (14,1 persen) dan Golkar yang makin melorot (9,8 persen).

Baca juga: Survei Voxpopuli: Masyarakat lebih takut kelaparan daripada Corona

Tingginya elektabilitas Partai Gerindra tampaknya disumbang oleh faktor Prabowo Subianto yang diunggulkan sebagai capres pada Pemilu 2024.

Pada posisi papan tengah, terdapat PKB (6,4 persen), PKS (5,3 persen), PSI (4,5 persen), NasDem (4,3 persen), dan Demokrat (3,4 persen). Sedangkan PPP dan PAN nyaris tergelincir ke papan bawah dengan elektabilitas masing-masing tersisa 2,7 persen dan 1,4 persen.

Menurut Dika, posisi kedua parpol tersebut berbanding terbalik dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terkerek elektabilitasnya.

Parpol yang tidak masuk ke Senayan itu mengalami kenaikan, yang tampaknya berkorelasi dengan aktivitas yang menonjol selama COVID-19.

Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo dibayangi Ganjar dan Anies

"PPP merosot perolehan suaranya dari pemilu ke pemilu, sedangkan PAN pasca-kongres terancam pecah dan tergerus suaranya," ucap Dika menjelaskan.

Loyalis Amien Rais tengah menyiapkan pembentukan partai baru, selain Partai Gelora pecahan PKS yang sama-sama parpol berbasis umat Islam.

Pada posisi papan bawah terdapat Perindo (0,8 persen), Hanura (0,6 persen), Berkarya (0,4 persen), PBB (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen). Sisanya sebanyak 12,2 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei dilakukan pada 26 Mei hingga 1 Juni 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: LSI Denny JA rumuskan enam strategi hadapi normal baru

Baca juga: LSI temukan lima alasan 5 Juni warga bisa bekerja kembali

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020