Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menilai pencegahan COVID-19 di tingkat desa relatif jauh lebih efektif dibandingkan dengan skala nasional.

"Misalnya penanganan ODP di desa (ada) 186.219, sementara penanganan ODP tingkat nasional itu 38.791. Nah, ini kan pencegahan," kata Mendes dalam konferensi pers di Kemendes PDTT Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa dalam pencegahan COVID-19, desa memiliki peran yang jauh lebih efektif. Tetapi dalam hal penanganan, posisi desa jauh di bawah skala nasional.

"Misalnya PDP sekitar 14 ribu di tingkat nasional, sedangkan desa 2.594. Ini karena PDP bisa segera diselesaikan di tingkat lebih atas," kata dia.

Baca juga: Kemendes: Rp2,6 triliun sudah terserap untuk Desa Tanggap COVID-19

Baca juga: Kemendes: Lima kabupaten di NTT belum salurkan BLT dana desa


Kemudian, jumlah orang yang terkonfirmasi positif di desa juga semakin kecil karena penanganannya dilakukan secara langsung di tingkat yang lebih atas.

"Artinya memang kita menempatkan desa dalam konteks pencegahan COVID-19," katanya.

Sementara itu, terkait penanganan COVID-19 di tingkat desa, Kemendes PDTT telah mengalokasikan dana sekitar Rp2,88 triliun untuk penanganan tersebut.

Dalam penggunaan Dana Desa untuk Desa Tanggap COVID-19, Kemendes PDTT telah melakukan sosialisasi hidup sehat di 56.979 desa, penyediaan tempat cuci tangan di ruang publik di 53.707 desa, penyemprotan desinfektan di 55.626 desa, pendirian Pos Relawan Desa Lawan COVID-19 di 53.948 desa, pos Gerbang Desa di 49.659 desa, tempat isolasi di 20.509 desa dan pengadaan masker bagi warga di 35.783 desa.

Kemendes PDTT juga telah mendata 805.479 pendatang atau pemudik di 49.659 desa, 186.219 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di ruang isolasi desa, 107.050 warga yang rentan sakit di 35.904 desa dan 63.284 Relawan Desa Lawan COVID-19.*

Baca juga: Kemendes: 47.030 desa telah salurkan BLT Dana Desa tanggap COVID-19

Baca juga: Kemendes PDTT telah salurkan Rp2,59 triliun Dana Desa tangani COVID-19

Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020