Banjarbaru (ANTARA) - Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan HM Muslim mengatakan kemampuan uji spesimen Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Banjarbaru naik menjadi dua kali lipat.

Menurut Muslim di Banjarbaru, Selasa, sejak dua hari terakhir kemampuan uji spesimen di BTKL-PP Banjarbaru telah mencapai 400 spesimen, naik dibanding sebelumnya sekitar 200 spesimen.

Menurut Muslim, selama ini apa yang telah dilakukan Tim Gugus Tugas Kalsel sudah cukup dan sesuai ketentuan yang ditetapkan, tinggal dilakukan penguatan di beberapa sektor, antara lain penambahan peralatan.

Baca juga: GTPP: Dua nakes di Hulu Sungai Tengah-Kalsel positif COVID-19

Sebelumnya, kata dia, keterlambatan hasil konfirmasi spesimen tindak lanjut tes cepat menjadi salah satu kendala pencegahan penyebaran COVID-19. Namun, setelah penyerahan bantuan mesin PCR dari Pemerintah Pusat ke BPKL-PP, persoalan keterlambatan tes spesimen mulai teratasi.

Sebelumnya, Menteri Koordinanator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala Gugus Tugas Nasional COVID-19 Doni Monardo, Minggu (7/6), berkunjung ke Banjarmasin untuk melihat upaya Pemprov Kalsel dalam penanganan COVID-19.

Menurut Muslim, melalui dukungan penambahan alat PCR tersebut, tracing akan dilakukan lebih masif untuk menemukan kasus COVID-19 yang sampai saat ini mungkin belum terdeteksi, sehingga terjadi penambahan kasus yang lebih besar.

"Upaya tracing kita mendapatkan pujian dari pemerintah pusat dan ini akan kita lanjutkan, sehingga ke depan akan semakin banyak penambahan kasus COVID-19 di Kalsel," katanya.

Baca juga: Presiden beri perhatian khusus kasus COVID-19 di Jatim, Sulsel, Kalsel

Baca juga: Tim Gugus: Karantina pasien COVID-19 wajib dilakukan di provinsi


Semakin banyak kasus yang cepat ditemukan, akan semakin cepat upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di masyarakat.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan semakin ketat melakukan tindakan dan pengawasan terhadap penderita yang kini sedang isolasi mandiri. Penderita COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri, harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Penambahan mesin PCR, katanya, juga telah mengurangi jumlah sampel yang menumpuk di laboratorium. "Kasus positif yang kita umumkan hari ini merupakan sampel hasil tracing pada 7-10 hari lalu dan baru selesai hari ini," katanya.

Saat ini, kata dia, upaya penelusuran masih terus dilakukan, terutama ke lokasi keramaian, seperti pasar tradisional dan mencari orang yang kontak dengan pasien COVID-19. "Kami berharap semua mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga kasus COVID-19 ini bisa segera dituntaskan," katanya.

Baca juga: Polisi simulasikan tangani kecelakaan saat pandemi COVID-19

Menurut Muslim, peran masyarakat sangat penting, antara lain dengan segera melaporkan diri saat menyadari telah melakukan kontak dengan pasien COVID-19 dan selalu jujur dengan petugas.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020