Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka menguat lagi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya, karena investor berhati-hati menunggu kejelasan tentang keadaan ekonomi dan stimulus lebih lanjut dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 16,8 dolar AS atau 0,99 persen, menjadi ditutup pada 1.721,9 dolar AS per ounce.

Emas berjangka naik 22,1 dolar AS atau 1,31 persen menjadi 1.705,10 dolar AS per ounce pada Senin (8/6/2020), setelah anjlok 44,4 dolar AS atau 2,57 persen menjadi 1.683,00 dolar AS per ounce pada Jumat (5/6/2020).

"Harapan stimulus Fed lebih lanjut berada di garis depan dari apa yang telah mendukung emas selama beberapa hari terakhir. Selain itu, kami juga melihat ekuitas global sedikit lebih rendah," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

"Kami melihat jumlah likuiditas global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bahwa lingkungan fundamental yang mendasarinya sangat mendukung untuk emas."

Stimulus global besar-besaran untuk membatasi kerusakan ekonomi dari pandemi virus corona telah mendukung emas, dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Indeks-indeks utama Wall Street jatuh, sementara indeks teknologi Nasdaq mencapai rekor tertinggi untuk sesi ketiga berturut-turut menjelang pertemuan Fed, yang dapat menawarkan pandangan tentang tanda-tanda pemulihan ekonomi baru-baru ini.

Laporan ketenagakerjaan AS minggu lalu yang lebih kuat dari yang diperkirakan kemungkinan besar akan dibahas pada pertemuan yang berakhir Rabu waktu setempat, sementara para pedagang telah berhenti memperhitungkan kemungkinan suku bunga negatif.

Pada April, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi AS bisa merasakan beban penutupan ekonomi selama lebih dari setahun.

Emas juga mendapat dukungan tambahan karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa (9/6/2020) menunjukkan lowongan pekerjaan pada April turun menjadi 5,05 juta, angka terburuk sejak Desember 2014.

Indeks dolar AS yang lebih rendah juga menopang harga emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 9,9 sen atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 17,794 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 0,6 dolar AS, atau 0,07 persen, menjadi menetap pada 860,6 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas "rebound" 22 dolar AS, investor perkirakan stimulus lanjutan Fed
Baca juga: Harga emas jatuh 44,4 dolar, data pekerjaan AS tekan logam mulia
Baca juga: Harga emas Antam amblas lagi, anjlok Rp17.000/gram

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020