Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria 
mengkhawatirkan pasar menjadi tempat paling rawan penyebaran pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).

Hal tersebut mengingat aktivitas pertemuan antarmasyarakat yang sangat tinggi dan sebagian mengabaikan penggunaan alat pelindung diri berupa masker dan sarung tangan serta jaga jarak demi menghindari penularan Covid-19.

"Memang betul, masyarakat kita saat ini di pasar yang paling rentan penularan bisa jadi puncak dari semua, yang kita khawatirkan ada di pasar, bukan (penularan) di rumah ibadah, perkantoran atau mal," kata Ariza dalam diskusi jarak jauh bersama wartawan Balai Kota/DPRD DKI Jakarta yang bertema "Optimalisasi Layanan Publik saat Transisi di Jakarta" di Jakarta, Rabu.

Menurut Ariza, pasar tradisional nonpangan dan mal telah dijadwalkan akan dibuka pada pekan ketiga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju Jakarta sehat, aman dan produktif atau pada 15 Juni 2020. Pihaknya terus menyosialisasikan agar mal dan pasar (non pangan) agar jangan dulu dibuka.

"Nah yang nakal ini, mohon maaf untuk PKL (pedagang kaki lima) yang masih kurang memperhatikan (ketentuan PSBB)," ujar Ariza.

Baca juga: Pasar Jaya: Penutupan pasar kewenangan gubernur
Baca juga: Pasar Jaya imbau pedagang dan pembeli taati protokol kesehatan


Untuk menekan potensi penularan COVID-19, pemerintah daerah melalui Perumda Pasar Jaya telah menyediakan tempat mencuci tangan di beberapa titik. Bahkan Perumda Pasar Jaya juga mengerahkan petugas pengawasan, rutin melakukan disinfeksi hingga pemeriksaan suhu tubuh bagi pengunjung yang datang.

Dalam kesempatan diskusi virtual tersebut Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo, General Manager UID PLN Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho juga memberikan pandangannya untuk optimalisasi layanan publik di Jakarta.

Teguh Nugroho mengatakan bahwa pengawasan pengendalian COVID-19 di pasar tradisional selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum dilakukan secara komprehensif. Pasar Jaya dalam hal ini perwakilan Pemerintah Provinsi DKI belum membuat "phisical distancing" atau pembatasan lainnya di pasar.

"Ini jadi catatan penting, karena pasar itu menjadi pusat penyebaran kluster Covid-19 yang signifikan. Bukan hanya di Jakarta, tapi di daerah lain," katanya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020