Padang (ANTARA News) - Dua tewas dan 10 kios hangus dalam kebakaran di Banu Hampu, Kabupaten Agam, tepatnya di Jalan Padang-Bukittinggi Km 4, Selasa sekitar pukul 23.30 WIB.

Dua warga yang tewas yakni Nursima (85) dan Azizah (3). Keduanya terperangkap saat api membakar rumah dan kios tempat tinggal mereka.

Salah seorang saksi mata, Ar (33) ketika dihubungi lewat trelep[on dari Kota Padang, Rabu subuh, mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika malam itu lampu listrik mati.

Salah seorang pemilik kios, Del menghidupkan lilin di kios yang menjual bensin dan minyak tanah.

Karena dalam keadaan gelap, jerigen bensin di bawah meja tertendang Del. Akibatnya, bensin tumpah dan menyambar api lilin.

Si jago merah kemudian menjalar ke drum minyak tanah yang ada di dalam kios.

Meski bisa menyelamatkan diri ke luar rumah, Del dan suaminya, Zul Hafdi (50), harus menelan kesedihan karena orangtua Del, Nursima dan sang anak, Azizah, terperangkap dalam kobaran api.

Menurut saksi mata, Ar, dari kios milik Del tersebut, api menjalar ke kios lainnya. Kios milik Del sebanyak dua petak. Di kios itu, Del dan Zul Hafdi juga menjual peralatan rumah tangga dan makanan ringan.

Bangunan lain yang ikut terbakar yakni dua petak kios yang menjual assesoris/hiasan gambar dinding, dua kedai kosong, satu kios pupuk milik Can, dan kios air minum isi ulang milik Ef.

Selain itu, juga satu petak kios peralatan mobil milik Ujang, dan satu petak kios kerupuk sanjai milik Wiwi.

Ar yang memiliki kios dekat lokasi kebakaran menuturkan, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Bukittinggi dan dua unit dari Agam diturunkan untuk memadamkan api yang dibantu masyarakat dan aparat. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 24.30 Wib.

Sementara itu, jasad Nursima dan Azizah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ahmad Mukhtar Bukittinggi. Jenazah kemudian disemayamkan di kampungnya, Kubang Putih, Kabupaten Agam, yang rencananya dikebumikan Rabu ini.

Hingga saat ini belum dapat ditaksir berapa jumlah kerugian dalam musibah tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009