Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat menjalin kerja sama riset di bidang kesehatan setelah kedua pihak menandatangani nota kesepahaman di Departement of Health and Social Services (DHSS) AS, Selasa.

"Kemitraan kesehatan ini baru pertama kalinya dilakukan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Agus Purwadianto kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu.

Agus bersama beberapa pejabat eselon satu Depkes sejak Senin (14/9) mendampingi Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam pertemuan dengan Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat Kathleen Sebelius untuk membahas kerangka baru kemitraan di bidang kesehatan antara kedua negara.

Ia menjelaskan, nota kesepahaman itu merupakan payung kerja sama umum yang selanjutnya akan diikuti dengan kerja sama teknis di bidang riset biomedis dan kesehatan masyarakat.

"Kerja sama akan dilakukan dengan prinsip saling membutuhkan, setara dan transparan," katanya.

Agus menjelaskan pula bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak tidak menyinggung soal keterlibatan laboratorium riset medik Angkatan Laut AS di Jakarta (Naval Medical Research Unit-2/NAMRU-2) dalam kerja sama itu maupun keberlanjutan keberadaannya di Indonesia.

Sebelumnya pemerintah Indonesia mempersoalkan keberadaan NAMRU-2 dan kekebalan diplomatik bagi staf asing yang bekerja di laboratorium itu.

Menteri Kesehatan bersama diplomat senior Makarim Wibisono, dua pejabat eselon satu Departemen Kesehatan dan seorang staf khusus bertolak ke Washington DC pada Minggu (13/9).

Pertemuan itu merupakan kelanjutan dari rangkaian pembicaraan antara Departemen Kesehatan RI dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS yang dimulai semenjak Barack Obama menjadi Presiden AS.

Delegasi Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS berkunjung ke Jakarta pada Agustus 2009.

Mereka mengadakan pertemuan membicarakan kerangka kerja sama baru dengan Departemen Kesehatan RI yang disebut "berbasis kesetaraan, keadilan, dan transparansi yang saling menguntungkan kedua negara."

Siti Fadilah mengatakan, Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama dengan siapa pun di bidang kesehatan dengan mengedepankan prinsip kesetaraan, transparansi, manfaat bersama, saling menghormati, akuntabilitas dan tata kelola yang baik.

"Dan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama telah membawa spirit baru yang positif dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikedepankan Indonesia," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa kerangka baru kemitraan antara Departemen Kesehatan RI dan AS yang antara lain meliputi pengendalian penyakit menular serta penilaian risiko dan respon kesehatan.  (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009