Nah....kalau pakai trem, Jakarta makin cakep!
Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengakui adanya ide untuk untuk membangun alat tranportasi baru berupa trem di koridor I Blok M-Kota saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa (9/6).

Direktur Utama TransJakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, mengatakan walaupun masih sebatas ide, dengan adanya trem ini, bisa menjadikan wajah Ibu Kota bertambah indah.

"Walau ini masih sebatas ide, trem ini bisa menjadikan transportasi Ibu Kota jadi lebih baik. Nah dari ide ini, nanti ada kajian, ada pembahasan, ada perhitungan, sampai akhirnya kalau disepakati bersama ya kita eksekusi," kata Jhony dalam pesan singkatnya.

Ide tersebut, kata Jhony yang baru beberapa hari jadi Direktur Utama BUMD DKI tersebut, berlandaskan dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk selalu melakukan inovasi, efisiensi dan pelayanan kepada masyarakat secara prima.

Baca juga: Transjakarta tambah tiga rute terintegrasi KCI di masa transisi

"TransJakarta adalah instrumen Pemprov DKI dalam menyempurnakan pelayanan kepada masyarakat dalam transportasi publik, tentunya peran ini dijalankan juga oleh BUMD lainnya. Yang pasti, kami ingin membantu menyukseskan visi Pemprov DKI dan menuntaskan misi gubernur," ujar Jhony.

"Nah....kalau pakai trem, Jakarta makin cakep!" ucap Jhony yang pernah menjadi pilot di beberapa maskapai dunia itu.

Sementara itu, dihubungi di lokasi lainnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan secara umum sikap komisi setuju, bahkan mendorong usulan tersebut.

"Selama itu bisa efisien untuk pengeluaran dan sesuai kebutuhan masyarakat, kami setuju saja. Namun kami juga harus meminta ini dikaji lagi," kata Aziz.

Baca juga: Dirut baru TransJakarta berpengalaman di berbagai maskapai dunia

Hal itu karena, kata Aziz, karena saat ini di koridor itu telah ada investasi transportasi berupa bus dan jika diganti moda lainnya seperti trem, artinya ada investasi ulang.

"Dengan adanya investasi ulang, itu butuh ada kajiannya seperti apa terutama soal efisiensi antara trem dengan kendaraan yang sekarang. Jangan sampai untuk investasi saat ini belum ada hasil, malah sudah ada yang baru, jadi harus dikaji, nanti kita kaji lagi sama-sama dengan ide ini," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020