kita menyongsong terjadinya rebound berbagai geliat ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengantisipasi kemungkinan pertumbuhan ekonomi desa setelah berbagai upaya dilakukan untuk menopang ketahanan pangan di desa di tengah pandemi COVID-19.

"Hari ini kami juga lagi berdiskusi untuk mempersiapkan berbagai rebound yang diharapkan segera terjadi di desa-desa," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers Kemendes PDTT di Jakarta, Kamis.

Mendes mengatakan berbagai upaya telah dilakukan kementeriannya untuk mendukung ketahanan pangan di desa-desa di tengah pandemi COVID-19.

Upaya-upaya tersebut di antaranya diwujudkan melalui beberapa program seperti Desa Tanggap COVID-19, Padat Karya Tunai Desa dan BLT Dana Desa.

Baca juga: Mudik dilarang, Airlangga: Padat karya tetap tumbuhkan ekonomi desa
Baca juga: Perempuan di desa gambut ambil setiap peluang ekonomi saat COVID-19


Dalam program Desa Tanggap COVID-19, Kemendes PDTT berupaya mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, ke desa-desa dengan melakukan upaya edukasi, sosialisasi hingga pengadaan masker dan tempat cuci tangan di fasilitas umum guna mendorong warga agar menerapkan protokol kesehatan, sehingga terhindar dari kemungkinan paparan.

Berikutnya, Kemendes PDTT juga mengupayakan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) guna mendorong produktivitas yang jelas dan terukur dengan melibatkan keluarga miskin, kelompok penganggur dan setengah penganggur serta kelompok marginal lainnya.

Upaya tersebut dilakukan agar warga desa tetap produktif sehingga kesejahteraan dan daya beli masyarakat dapat terus meningkat meski di tengah pandemi yang telah signifikan mempengaruhi perekonomian.

Kemudian untuk membantu warga kurang mampu yang benar-benar terkena dampak ekonomi akibat COVID-19, Kemendes PDTT juga memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Semua itu dilakukan Kemendes untuk mempertahankan daya beli dan produktivitas masyarakat sehingga ketahanan pangan di desa-desa tetap terkendali.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan itu, Mendes Halim yakin lonjakan atau pertumbuhan ekonomi di desa-desa akan tetap dapat terjadi meski di tengah pandemi yang masih terus berlangsung.

"Jadi hari ini kita menyongsong terjadinya rebound berbagai geliat ekonomi," kata Mendes Halim.

Baca juga: Desa Panggungharjo buat Pasardesa.id jaga kestabilan ekonomi
Baca juga: Lawan COVID-19, skema PKTD diharap perkuat ekonomi masyarakat


Setelah upaya antisipasi seperti Padat Karya Tunai Desa untuk memelihara dan merawat tempat-tempat wisata milik desa dan upaya ketahanan lain, Mendes Halim yakin lonjakan wisata di tempat wisata desa dan aktivitas ekonomi lainnya akan segera terjadi sehingga menghidupkan kembali perekonomian desa.

"Jadi ini sudah kita antisipasi, misalnya dengan menggerakkan padat karya tunai desa untuk pemeliharaan, perawatan dan penyempurnaan tempat-tempat wisata milik desa. Kita punya wisata desa cukup banyak, yang dalam COVID-19 ini semua collaps, semua berhenti beraktivitas. Tapi hari ini hampir semua warga sudah pada titik jenuh dan ingin segera menikmati situasi nyaman di lingkungan masing-masing," katanya.

Menurut dia, jika lonjakan aktivitas ekonomi benar-benar terjadi, maka perputaran ekonomi di desa juga akan meningkat.

"Ketika perputaran ekonomi desa meningkat, maka pendapatan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) juga akan naik, karena hampir 100 persen wisata desa itu ada di bawah naungan BUMDes," katanya.

Di samping itu, BUMDes juga, menurutnya, memiliki peluang untuk mendapatkan penambahan aset dari lonjakan wisata tersebut.

"Kemudian dari rebound-nya produk-produk pertanian yang mungkin selama ini agak mengalami penurunan, maka di sisi lain, Dana Desa juga dapat digunakan untuk menambah modal BUMDes," demikian kata Mendes.

Baca juga: Kemendes: Dana Desa dipakai dukung ekonomi desa hadapi COVID-19
Baca juga: Mendagri minta kepala desa selesaikan APBDes untuk antisipasi COVID-19

Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020