Jakarta (ANTARA) - Aliansi Pita Putih Indonesia (PPI) terus melakukan advokasi ke semua tingkatan pemerintahan guna mengampanyekan perumusan kebijakan terkait reproduksi meski saat ini tengah terjadi pandemi COVID-19.

"Kita bermitra dengan beberapa kementerian dan pemerintah daerah untuk memajukan tujuan bersama. In syaa Allah target SDGs akan tercapai kalau kita bersama-sama bahu membahu untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan," kata Ketua Umum PPI Giwo Rubianto Wiyogo dalam webinar nasional PPI yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dokter minta ibu hamil tidak khawatir melahirkan saat pandemi

Kampanye yang terus didorong terkait dengan keselamatan ibu hamil, ibu melahirkan, kesehatan reproduksi, bayi baru lahir, anak serta gender dan gizi masyarakat.

Dia mengatakan, sungguh sangat ironis ibu meninggal saat membawa kehidupan baru di dunia. Tercatat angka kematian ibu (AKI) di Indonesia hingga 2018/2019 masih tinggi yaitu 305 per 1.000 kelahiran hidup.

Sebanyak lima juta perempuan hamil setiap tahun dan 12.000-15.000 meninggal dunia, atau dua ibu melahirkan meninggal setiap satu jam.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Indonesia memasuki masa transisi menuju normal baru dalam menghadapi pandemi COVID-19. Maka harus dapat masuk dalam adaptasi kebiasaan baru.

PPI didirikan di Indonesia pada 1999 oleh USAID dan didukung 40 ormas yang ada di Indonesia yang beraliansi dengan Global White Ribbon Alliance (GWRA) yang berpusat di Washington DC dan London dalam mendukung pengurangan dan pencegahan kematian ibu, bayi baru lahir dan anak.

Sejak 2002 sampai sekarang PPI sudah hadir di 28 provinsi dan lebih 60 kabupaten kota di Indonesia.

Baca juga: Akademisi : 40 persen kematian ibu usai melahirkan di Aceh
Baca juga: Tingkat kematian ibu melahirkan di Papua tertinggi di Indonesia
Baca juga: Ini hal yang sering dilupakan ibu hamil saat akan melahirkan

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020