Jakarta (ANTARA) - Majalah fesyen Harper's Bazaar untuk pertama kali dalam 153 tahun sejarahnya menunjuk wanita berkulit hitam sebagai pemimpin redaksi (pemred).

Samira Nasr, yang baru-baru ini menjabat sebagai direktur mode eksekutif di Vanity Fair, akan memimpin Harper's Bazaar edisi AS mulai bulan depan, mengutip pernyataan penerbit Hearst yang mengumumkan hal tersebut pada Selasa (9/6).

Nasr yang lahir di Montreal, Kanada akan menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Glenda Bailey yang sudah memimpin majalah itu selama nyaris 19 tahun. Bailey mengumumkan lengser dari jabatannya pada Januari silam.

Dalam sebuah video yang diposting ke media sosial, Nasr mengaku "merasa terhormat" karena terpilih untuk pekerjaan teratas "pada momen khusus ini dalam sejarah bangsa."

"Sebagai putri kebanggaan seorang ayah berkebangsaan Lebanon dan ibu dari Trinidad, pandangan dunia saya luas dan berakar pada keyakinan bahwa representasi itu penting," kata Nasr.

Baca juga: Estee Lauder janji akan rekrut lebih banyak karyawan kulit hitam

Baca juga: Adidas janji pekerjakan lebih banyak karyawan kulit hitam dan Latin


"Lensa saya pada dasarnya penuh warna, dan karenanya penting bagi saya untuk memulai babak baru dalam sejarah Bazaar dengan menyinari semua orang yang saya percaya adalah suara-suara inspiratif dari zaman kita."

Langkah ini menandai kembalinya Nasr ke Hearst, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur mode di salah satu perusahaan Hearst yakni Elle.

Sebelum itu, ia memegang peran direktur di majalah mode InStyle dan memulai karirnya sebagai asisten mantan direktur kreatif Vogue, Grace Coddington.

Dalam video berdurasi dua menit itu, Nasr menguraikan visinya yang luas untuk Harper's Bazaar, yang tahun lalu memiliki sirkulasi sekitar 762.000 eksemplar. Mengingatkan bahwa dia mungkin ingin memperluas fokus judul, dia berkata dia berharap untuk "membayangkan kembali apa yang bisa menjadi majalah mode di dunia saat ini."

"Saya percaya bahwa Harper's Bazaar dapat memberikan yang terbaik dalam mode, sambil menjadi tempat di mana masyarakat dapat bersama-sama merayakan seni, musik, budaya pop dan juga belajar tentang isu-isu penting yang kita sebagai perempuan hadapi saat ini," katanya.

Ia menimpali, "seperti perjuangan untuk hak asasi manusia, hak reproduksi kita dan rintangan yang kita hadapi saat kita berjuang untuk kesetaraan di tempat kerja."

Nasr juga menawarkan pesan solidaritas kepada para pengunjuk rasa dan aktivis yang turun ke jalan di seluruh Amerika setelah kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis.

Baca juga: Ralph Lauren minta maaf gara-gara simbol persaudaraan kulit hitam

Baca juga: Julia Roberts pernah diusulkan perankan tokoh pahlawan Afrika-Amerika

Baca juga: Netizen murka aktris kulit hitam perankan kucing putih di "Cats"

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020