Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat membangun jembatan pengganti Ulee Rakeet di kawasan Desa Sawang Teubee-Alue Peudeung, Kabupaten Aceh Barat, senilai Rp31,5 miliar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di perdesaan.

Sebelumnya, jembatan penghubung antar Kecamatan Kaway XVI-Pante Ceureumen tersebut ambruk akibat diterjang erosi pada Oktober 2019 lalu, sehingga sebagian besar jembatan patah dan ambruk ke dalam sungai.

“Pembangunan kembali jembatan rangka baja ini untuk memudahkan masyarakat menjual aneka hasil pertanian, palawija serta peternakan,” kata Bupati Aceh Barat, Ramli MS, Kamis usai melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan.

Ia mengharapkan pembangunan jembatan pengganti ini dapat meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi karena biaya yang akan dikeluarkan oleh masyarakat untuk memasarkan hasil panen lebih murah dan mudah.

Tidak hanya itu, kehadiran jembatan tersebut nantinya diharapkan dapat memudahkan akses masyarakat dari kecamatan menuju ke ibukota kabupaten, sehingga tidak perlu memutar lebih jauh untuk menjual aneka hasil bumi.

Jembatan pengganti tersebut, kata Ramli MS, akan terhubung dengan jalan lingkar yang saat ini terus dilakukan pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, sehingga diharapkan dapat terus merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kemajuan daerah.

“Saya berharap jembatan ini dapat digunakan pada tahun 2021 mendatang, sehingga ke depan tidak lagi ada kendala di masyarakat,” kata Ramli MS.

Ia juga mengharapkan kontraktor pelaksana pembangunan dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan, dengan mengutamakan kualitas pembangunan, katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Barat, Kurdi mengatakan pembangunan jembatan tersebut direncanakan akan dilakukan tiga tahap dengan pagu keseluruhan sebesar Rp31,5 miliar.

Untuk tahap pertama di tahun 2020, pemerintah daerah mengucurkan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk pembuatan dua abutment ditambah dua pilar di bagian tengah, disertai jalan dengan panjang 40 meter dan lebar 10 meter.

Pada tahap kedua tahun 2021, dana yang akan dikucurkan sebesar Rp15 miliar untuk pengadaan dan pemasangan rangka baja jembatan, dan sisanya 4,5 miliar di tahun 2022 akan digunakan untuk merampungkan semua tahapan pembangunan.

“Insya Allah, jika tidak ada kendala, pada tahun 2021 mendatang, jembatan ini akan dapat digunakan oleh masyarakat,” kata Kurdi.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2020