Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, mengapresiasi kepedulian LP Pontianak yang telah berkontribusi bagi masyarakat dalam menanggulangi wabah Covid-19 di daerahnya.

"Bantuan yang diberikan Lapas Kelas IIA Pontianak berupa 300 APBD yang diproduksi sendiri oleh warga binaannya ini menjadi catatan penting bagi banyak orang yang masih menilai stigma negatif bagi warga binaan. Karena, di masa pandemi COVID-19, lembaga ini telah membuktikan memiliki pemikiran dan kepekaan terhadap situasi yang ada di luar Lapas," kata Mahendrawan, di Sungai Raya, Sabtu.

LP Pontianak pada Jumat sore kemarin, menyerahkan bantuan sebanyak 300 unit APD kepada pemerintah Kabupaten Kubu Raya sebagai bentuk kepedulian dalam menangani wabah Covid-19 di daerah itu.

Baca juga: Warga binaan Lapas Pontianak produksi ratusan APD

Menurut dia, sesuatu yang dilakukan LP Pontianak ini sudah menjalankan praktek bernegara dengan cara pemikirannya. Dia menilai, semua ini suatu hal yang sangat luar biasa dan tentunya kita patut mengapresiasinya.

"Bagi saya pribadi hal ini juga merupakan bagian dari goresan sejarah, yang mana Lapas melakukan inisiatif dan bisa membuktikan kebermanfaatan mereka di masa pandemi yang serba membutuhkan partisipasi dari semuanya," katanya.

Ia menilai, apa yang dibuktikan Lapas ini tentunya akan menggeser stigma yang selama ini negatif menjadi positif, tanpa terkecuali para penghuni LP yang secara psikologis akan lebih baik dampaknya bagi mereka dan bagi masyarakat, tentunya akan mempunyai persepsi yang lebih bermakna.

Baca juga: Warga binaan Lapas di Riau produksi ribuan APD tiap hari

"Kami di pemerintah Kabupaten Kubu Raya tentunya sangat membutuhkan APD bagi para medis dan tenga media yang melakukan survailens termasuk juga yang bagi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dan rumah sakit yang setiap hari terus melayani masyarakat, baik dokter, perawat dan bidan. Karena saat ini semuanya harus menggunakan APD untuk membentengi atau mencegah penyebaran virus ini," katanya.

Ia menuturkan, apa yang dilakukan LP Pontianak dengan menyerahkan bantuan seperti ini tentunya sangat jelas kontribusinya. Saat ini ketersediaan APD di Kubu Raya merupakan donasi dari berbagai lembaga yang memiliki kepedulian, baik dari swasta, CSR maupun dari Pemerintah pusat, provinsi dan dari kabupaten sendiri.

Baca juga: UMKM di Surabaya produksi ribuan masker dan APD setiap hari

Karena jika APD hanya dari pemerintah daerah sendiri tentunya sangat berat, tapi jika seluruhnya bergerak seperti ini maka akan lebih mudah dan bisa lebih cepat untuk melindungi dan membentenginya dengan APD bagi tenaga medis maupun APD bagi masyarakat dengan menggunakan masker kain yang dibuat ibu-ibu yang tergabung dalam koperasi konvesi dan penjahit mandiri.

"Karena APD inikan tidak hanya untuk tenaga medis saja, tapi juga ada yang untuk masyarakat berupa masker kain, dengan begitu semuanya bisa terlindungi. Saya kira pendemi ini tidak hanya bisa dihadapi dengan kerja-kerja pemerintah sendiri, tapi tentu dengan ada kepahaman semua pihak," kata Muda.melakukan kebiasaan menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan maupun kebiasaan memiliki kepekaan yang dilakukan Lapas ini, saya kira ini juga merupakan bagian dari nilai tatanan kehidupan baru," katanya.

Baca juga: Indonesia siap produksi 16.000 APD standar WHO per hari

Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham dan HAM Kalimantan Barat, Suprobowati, mengatakan, pada kesempatan ini pihaknya menyalurkan bantuan sebanyak 300 APD yang terdiri dari 150 baju hazmat dan 150 pelindung wajah dan bantuan APD ini merupakan hasil produksi warga binaan LP Pontianak.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020