Jakarta (ANTARA) - Jumlah kasus Coronavirus disease (COVID-19) di Indonesia terus merangkak naik, namun pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan suatu tatanan kehidupan normal baru di tengah pandemi COVID-19.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Sabtu (13/6), jumlah kasus positif mengalami peningkatan sebanyak 1.014 kasus atau total 37.420 kasus positif. Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 42.450 dan PDP sebanyak 13.578 orang.

Dalam tatanan kehidupan normal baru, masyarakat bisa menjalankan kehidupannya sebagaimana biasa, tetapi dengan mematuhi standar protokol kesehatan agar tetap terhindar dari penularan COVID-19.

Protokol kesehatan yang telah ditetapkan itu, yakni mengenakan masker setiap saat khususnya di ruang-ruang publik, senantiasa mencuci tangan memakai sabun di air mengalir atau menjaga kebersihan tubuh, menjaga jarak fisik antar manusia, dan tidak bersalaman serta menghindari kerumunan yang terlampau padat.

Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 saat penerapan fase normal baru, pemerintah akan menempatkan personel TNI dan Polri di tempat-tempat umum guna memastikan masyarakat mengikuti protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Presiden Joko Widodo mengatakan akan mengerahkan aparat TNI dan Polri secara masif di titik-titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: Para kepala staf TNI siap dukung penerapan adaptasi normal baru

"Mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri, pasukan berada di titik-titik keramaian dalam rangka mendisiplinkan, lebih mendisiplinkan masyarakat, agar mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB," ujar Presiden saat meninjau stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, Selasa (26/5) lalu.

Pengerahan TNI dan Polri ini akan dilaksanakan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang telah menerapkan PSBB.

Aparat TNI dan Polri sendiri yang akan diterjunkan untuk mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi ini sebanyak 340 ribu personel. Sehingga, masyarakat bisa melakukan aktivitasnya tanpa terkena virus corona.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun meminta dukungan semua pihak dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat bekerja sama demi keberhasilan pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan yang dilaksanakan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.

Objek pendisiplinan protokol kesehatan dilakukan di berbagai sektor seperti sarana transportasi massal, pasar, mal, tempat pariwisata dan lain sebagainya yang berada di 1.800 titik objek.

Nantinya TNI, Polri dan pemerintah daerah akan melakukan kerja sama termasuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 agar dapat melaksanakan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Berharap kesembuhan ekonomi dengan vaksin "new normal"

Dalam tahap pertama dilaksanakan di 4 tempat yaitu di DKI Jakarta khususnya di bundaran HI, kemudian di wilayah Bekasi, di provinsi Jawa Barat, di Sumatera Barat dan di Gorontalo.

Pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan itu menurut Hadi akan dilaksanakan bertahap.

Pada tahap pertama, pasukan TNI-Polri rencananya akan mengatur kapasitas tempat-tempat publik tersebut agar hanya diisi setengah pengunjung.

Misalnya untuk mal berkapasitas 1.000 (orang), diizinkan untuk 500 (orang) pengunjung saja dan diawasi begitu pula untuk tempat makan harusnya 500 (orang) kemungkinan hanya 200 (orang) saja, kata Hadi.

               Kesiapan normal baru

Untuk memastikan kesiapan tahap pertama dari normal baru, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Azis belum lama ini melakukan kunjungan langsung di sejumlah tempat, seperti Pasar Tanah Abang (Jakarta), Bandara Soekarno-Hatta, dan Pulau Galang, Kepulauan Riau.

Peninjauan itu untuk memastikan kesiapan penerapan prosedur standar tatanan baru disiplin protokol kesehatan.

Di Pasar Tanah Abang pada Kamis (11/6) Panglima TNI dan Kapolri mengimbau kepada para pedagang untuk selalu menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19.

Jumat (12/6) giliran Pulau Galang ditinjau. Panglima TNI memastikan bahwa Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang siap menghadapi era normal baru dalam penanganan terhadap warga yang terpapar virus corona.

"RSKI Pulau Galang harus dipastikan siap karena hingga saat ini vaksin belum ditemukan," kata Panglima.

Baca juga: Belum dibuka, Pantai Parangtritis lengkapi fasilitas untuk normal baru

Panglima mengatakan bahwa Indonesia saat ini memasuki masa transisi pada situasi normal baru, menuju masyarakat yang produktif dan bebas COVID-19.

Untuk memasuki era normal baru, menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan suatu keniscayaan. Masyarakat tetap bermasker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Kesiapan jajaran TNI untuk menyambut adaptasi kebiasaan baru di masyarakat atau era normal baru juga disampaikan oleh tiga kepala staf yang memimpin tiga matra TNI, AD, AL dan AU. 

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/6), menyampaikan, prajurit TNI secara lebih giat akan turut mendisiplinkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan sehingga tetap produktif sekaligus aman dari COVID-19.

"Terutama pasukan-pasukan yang di lapangan untuk membantu pemerintah daerah untuk mendisiplinkan masyarakat," kata Kasal Laksamana TNI Yudo Margono.

Dukungan dari udara untuk memasuki era baru juga diungkapakna oleh TNI AU. TNI Angkatan Udara menyatakan selalu siap siap membantu memberikan dukungan dengan menggunakan bandara dan pesawat yang dimiliki TNI. Pengiriman peralatan kesehatan yang dibutuhkan terbuka untuk seluruh penjuru Indonesia. 

Baca juga: Geliat sambut normal baru di Jakarta

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menegaskan bahwa jajarannya siap untuk menerapkan adaptasi kebiasan baru di era normal baru dengan memperkuat disiplin masyarakat.

Idham menyebutkan dalam menghadapi normal baru, Polri mengedepankan Salus Populi Suprema Lex Esto atau keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. 

Eks Kabareskrim Polri itu juga menekankan pelibatan masayraakt dalam menyambut nomal baru. Masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dan berkomitmen menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

Dengan adanya keterlibatan TNI dan Polri dalam mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan diharapkan masyarakat bisa produktif dan aman dari penularan COVID-19.
 

Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020