Semua negara berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang dahysat
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mencermati pertumbuhan ekonomi dunia saat ini terkoreksi amat tajam dan seluruh negara berjuang agar tidak masuk jurang resesi.

Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato sambutan di acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

"Semua negara berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang dahysat. Permintaan terganggu, pasokan terganggu produksi juga bermasalah, pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi amat tajam dan berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi," ujar Presiden di Jakarta, Senin.

Presiden mengatakan situasi tersebut dihadapi semua negara termasuk Indonesia. Semuanya, kata Presiden, membutuhkan respon pemerintah yang cepat dan tepat.

"Di bidang kesehatan kita harus mengendalikan COVID-19 agar tidak menyebar lebih luas, yang sehat jangan tertular, yang sakit dirawat sampai sembuh. Di bidang sosial ekonomi kita juga harus menjamin warga yang kurang mampu, warga yang terdampak COVID-19 untuk mendapat perlindungan dan bantuan sosial," ujar Presiden.

Presiden juga mengatakan pemerintah harus memastikan sektor informal, sektor UMKM, terus mampu bertahan dan para pelaku usaha dapat bisa tetap bergerak dan PHK massal harus dihindari.

Baca juga: Presiden : Pertumbuhan ekonomi kuartal selanjutnya jangan sampai minus
Baca juga: Pengusaha usulkan ada komite percepatan pemulihan ekonomi nasional

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020