Ini menandai penurunan harian terbesar sejak 23 Maret, ketika ketakutan memuncak di pasar domestik karena pandemi virus corona.
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan jatuh hampir lima persen pada perdagangan Senin, tertekan oleh kekhawatiran atas kebangkitan kembali wabah COVID-19 di seluruh dunia ketika banyak negara mulai mencabut penguncian.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) menukik 101,48 poin atau 4,76 persen, menjadi berakhir pada 2.030,82 poin, dengan volume perdagangan mencapai 1,06 miliar saham senilai 18 triliun won (14,8 miliar dolar AS).

Ini menandai penurunan harian terbesar sejak 23 Maret, ketika ketakutan memuncak di pasar domestik karena pandemi virus corona.

Baca juga: Saham Korea berakhir melemah dengan indeks KOSPI jatuh 2,04 persen

Kekhawatiran muncul kembali tentang gelombang kedua wabah COVID-19, mendorong investor asing dan institusional untuk membuang saham-saham lokal.

Pengamat pasar juga mengatakan risiko geopolitik membebani sentimen investor di samping ketakutan pandemi.

Semua jalur komunikasi antara Korea Selatan dan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) terputus pekan lalu karena protes DPRK terhadap selebaran propaganda anti-Pyongyang yang dikirim para pembelot melintasi perbatasan antar-Korea.

Baca juga: Saham Filipina terperosok dengan indeks PSE anjlok 4,82 persen

Sebagian besar saham unggulan atau blue-chips melemah. Perusahaan kimia terkemuka LG Chem anjlok 7,4 persen, produsen mobil terbesar Hyundai Motor jatuh 6,3 persen dan produsen suku cadang mobil No.1, Hyundai Mobis menukik 9,2 persen.

Samsung BioLogics, unit biofarmasi Samsung Group, bertambah 0,37 persen, dan Samsung C&T, perusahaan induk de-facto Samsung, naik 3,2 persen.

Indeks saham-saham teknologi KOSDAQ mundur 52,91 poin atau 7,09 persen, menjadi ditutup pada 693,15 poin, merupakan penurunan harian terbesar sejak 19 Maret.

Baca juga: Khawatir kebangkitan kembali COVID-19, saham China dibuka melemah

Mata uang lokal berakhir pada 1.216.0 won terhadap greenback, turun 12,2 won dari tingkat penutupan akhir pekan lalu.

Harga obligasi berakhir lebih rendah. Imbal hasil surat utang tiga-tahun yang likuid naik 2,0 basis poin menjadi 0,861 persen, dan pengembalian obligasi pemerintah 10-tahun naik 3,6 basis poin menjadi 1,424 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020