Jakarta (ANTARA) - Sembilan pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Pasar Petojo Enclek rata-rata tinggal di kiosnya karena tidak berdomisili secara tetap di Jakarta.

"Rata-rata pedagang itu tinggalnya di kios itu. Mereka sendiri dan rumahnya jauh. Ada orang dari Tangerang dan wilayah lainnya," kata Alamas saat dihubungi, Senin.

Alamas mengatakan karena kondisi tersebut para pedagang yang merantau dan tinggal di kiosnya itu tidak dapat menjaga kebersihan tubuh secara rutin.

"Tahu sendiri kondisi di kios-kios pasar kan. Tapi kondisi itu memudahkan kita untuk melakukan tracing," kata Alamas.

Menurut Alamas, dengan kebiasaan para pedagang yang tinggal di kios tenaga medis dapat menghemat tenaga untuk melakukan pelacakan kasus karena pedagang yang terkonfirmasi positif itu tidak memiliki kontak erat dengan siapa pun.

"Kalau dia tinggal di kios, dia hanya sendiri. Sehingga untuk tracing kasus lebih mudah dilakukan," kata Alamas.

Baca juga: 9 kasus COVID-19 terkonfirmasi di Pasar Petojo Enclek Gambir
Baca juga: 25 pedagang pasar di Jaktim positif COVID-19


Sembilan pedagang di Pasar Petojo Enclek Gambir terkonfirmasi positif COVID-19 usai menjalani pemeriksaan usap.

"Mereka saat ini sudah diisolasi di Wisma Atlet dan RSUD Tarakan. 6 orang di Wisma Atlet dan 3 orang memilih di RSUD Tarakan," kata Alamas.

Hasil 9 orang positif COVID-19 itu didapatkan dari pengetesan COVID-19 yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Gambir pada 42 pedagang pada Kamis (11/6).

Saat ini, Alamas mengatakan Pasar Petojo Enclek sudah resmi ditutup sementara sejak ditemukan kasus positif COVID-19.

"Pasar itu juga sudah tutup dari kemarin, begitu keluar disarankan tutupnya selama 3 hari, kemungkinan buka lagi Selasa," kata Alamas.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020