Meulaboh (ANTARA) - Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) kini mulai mengembangkan tanaman bawang merah di Desa Sawang Teubee, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadikan daerah ini sebagai sentra produksi bawang merah.

“Untuk sementara, lahan yang kita sediakan seluas dua Hektare dengan target produksi sekitar 16 ton per Hektare,” kata Ketua ISMI Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin, di Meulaboh, Senin.

Menurut dia, tujuan program itu agar masyarakat di Kabupaten Aceh Barat termasuk Aceh, tidak perlu lagi bergantung ke daerah lain di luar Aceh, untuk mendapatkan bawang merah (Allium cepa)

Baca juga: Produksi surplus, Kementan jamin bawang merah cukup hingga Lebaran

Untuk menyukseskan program itu, kata dia, mereka juga mendatangkan ahli tanaman bawang dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ke Aceh Barat. 

Ia memastikan apabila program pengembangan bawang merah di Kabupaten Aceh Barat nanti berhasil, maka dipastikan perekonomian petani di daerah ini akan meningkat karena hasil penjualan bawang merah saat ini sangat menjanjikan.

“Kalau dari produksi satu Hektare bawang merah, keuntungannya bisa mencapai sekitar Rp800 juta/Hektare. Sedangkan modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar,” kata Amiruddin.

Baca juga: Wapres Minta Brebes Tingkatkan Produksi Bawang Merah 50%

Meski sudah menargerkat hasil produksi bawang merah di lahan seluas dua Hektare itu mencapai 32 ton atau sekitar 16 ton per Hektare, ia berharap program tersebut dapat terwujud.

“Selain membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, kita berharap nantinya Aceh Barat dapat menjadi daerah percontohan di Aceh untuk pengembangan tanaman bawang merah,” kata dia. 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020