Angka penjualan ritel adalah kisah yang mendorong pasar lebih tinggi
New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika prospek stimulus tambahan dan rekor kenaikan dalam penjualan ritel menunjukkan ekonomi AS dapat bangkit kembali lebih cepat dari perkiraan, lima bulan ke dalam resesi akibat pandemi.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 526,82 poin atau 2,04 persen, menjadi ditutup di 26.289,98 poin. Indeks S&P 500 naik 58,15 poin atau 1,90 persen, menjadi berakhir di 3.124,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 169,84 poin atau 1,75 persen, menjadi 9.895,87 poin.

Baca juga: Wall Street dibuka melonjak, Indeks Dow Jones naik di atas 800 poin

Ketiga indeks saham utama AS membukukan kenaikan harian ketiga berturut-turut. Semua 11 sektor utama S&P 500 utama berakhir lebih tinggi, dengan energi dan perawatan kesehatan masing-masing naik 2,82 persen dan 2,44 persen, memimpin keuntungan.

Dow dan S&P masih berada sekitar 11 persen dan delapan persen di bawah rekor penutupan tertinggi masing-masing yang dicapai pada Februari, sementara Nasdaq melayang sekitar satu persen di bawah penutupan tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada 10 Juni.

Data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel melonjak dengan rekor 17,7 persen pada Mei, melampaui kenaikan yang diperkirakan para analis sebesar delapan persen, menyusul penurunan 14,7 persen pada April.

Selera risiko investor diberi dorongan lebih lanjut oleh paket infrastruktur yang diperkirakan sebesar satu triliun dolar AS dari pemerintah Trump yang bertujuan untuk menghidupkan kembali ekonomi.

"Angka penjualan ritel adalah kisah yang mendorong pasar lebih tinggi," kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte, North Carolina, dikutip dari Reuters. "Tapi aroma stimulus di udara menambah keuntungan hari ini."

Di tengah kebangkitan kasus baru COVID-19 di China dan Amerika Serikat, bersama dengan perkembangan pandemi yang tak terkendali di Amerika Latin dan di tempat lain, percobaan obat yang dipimpin Inggris menunjukkan dosis rendah obat steroid generik dexamethasone mengurangi tingkat kematian COVID-19 di antara kasus yang paling parah.

"Kami mendapat berita yang berpotensi lebih positif dalam perang melawan COVID-19," tambah Detrick.

"Tapi sementara COVID ada dalam pikiran kebanyakan orang, dalam pandangan pasar saham itu semua tentang pembukaan kembali dan data yang kuat menunjukkan pemulihan terjadi dan lebih cepat dari yang diperkirakan."

Pada awal kesaksiannya selama dua hari di depan Kongres, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, "Sampai publik yakin bahwa penyakit ini teratasi, pemulihan penuh tidak mungkin terjadi."

Data penjualan ritel yang optimis membantu mendorong indeks Ritel S&P 500 2,3 persen lebih tinggi, dipimpin oleh Nordstrom Inc dan Kohls Corp, yang masing-masing melonjak 12,9 persen dan 9,0 persen.

Data sentimen pengembang perumahan yang jauh lebih kuat dari yang diperkirakan membantu pengecer perbaikan rumah Home Depot Inc sahamnya naik 3,6 persen, memberikan dorongan terbesar untuk saham unggulan Dow.

Saham Eli Lilly and Co melonjak 15,7 persen setelah mengumumkan keberhasilan terapi kanker payudara dalam studi tahap akhir.

Oracle Corp naik 2,5 persen setelah Wells Fargo menaikkan target harga pada saham perusahaan menjelang rilis pendapatan yang diperkirakan setelah bel penutupan.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 12,87 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,95 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Dolar menguat, terangkat data penjualan ritel AS, pernyataan ketua Fed
Baca juga: Emas naik 9,3 dolar dipicu kekhawatiran wabah baru COVID-19 di China

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020