Kami harus bergerak cepat, agar masa transisi dari pengelolaan bisnis di holding beralih ke subholding. Kehadiran pejabat yang dilantik diharapkan menjadi energi baru untuk menggerakkan perusahaan.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) bergerak cepat melaksanakan tahapan transisi pengelolaan bisnis dari induk usaha (holding) beralih ke anak usaha atau subsholding.

Pertamina mengukuhkan 36 direksi anak usaha atau subholding pada Sabtu (13/6/2020) atau berselang sehari dari penetapan struktur dan direksi baru holding, Jumat (12/6/2020).

"Kami harus bergerak cepat, agar masa transisi dari pengelolaan bisnis di holding beralih ke subholding. Kehadiran pejabat yang dilantik diharapkan menjadi energi baru untuk menggerakkan perusahaan," ujar Vice President Corporate Pertamina Fajriyah Usman di Jakarta, Rabu, menjawab pertanyaan mengenai pelantikan direksi subholding Pertamina tersebut.

Baca juga: Pakar: Restrukturisasi dan IPO subholding Pertamina tak langgar UU

Lini bisnis utama yang sebelumnya berada di induk usaha Pertamina, sekarang dipecah menjadi lima subholding yang akan menjadi kekuatan baru dalam pengembangan bisnis perusahaan.

Lima subholding yang telah dibentuk yakni Upstream Subholding (PT PHE), Gas Subholding (PT PGN), Refinery & Petrochemical Subholding (PT KPI), Power & NRE Subholding (PT PPI), dan Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga), ditambah bisnis perkapalan yang dijalankan PT Pertamina International Shipping.

Baca juga: Pertamina tindaklanjuti pembentukan CEO subholding pasca RUPS

Fajriyah menyebutkan pelantikan pada Sabtu memang tidak lazim, tetapi bagi Pertamina bukan hal yang perlu dipermasalahkan, karena acara dapat berlangsung dengan metode virtual, sehingga setiap pejabat yang dikukuhkan tetap berada di rumah masing-masing.

"Sekarang kita berada di masa transisi normal baru, dengan sebagian besar pekerja Pertamina masih bekerja di rumah. Dengan jumlah pejabat yang dilantik relatif banyak, kami tidak perlu menggelar seremonial offline, karena harus menerapkan protokol COVID-19 sesuai standar WHO. Ini juga menunjukkan bahwa Pertamina siap menjawab tantangan era digital," jelasnya.

Fajriyah mengatakan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan, pengisian personel subholding secara paralel telah dipersiapkan.

Baca juga: Pertamina kembangkan program percepatan pemulihan UMKM

Selain menempatkan beberapa mantan direksi pada struktur lama sebagai CEO subholding, Pertamina juga menempatkan pekerja muda yang telah berkarir di lingkungan perusahaan dan merekrut dari luar yang memiliki kapabilitas dan kompetensi di bidangnya.

"Kombinasi tim yang berpengalaman dengan ekspertis masing-masing serta tampilnya anak muda yang memiliki karir cemerlang diharapkan menjadi energi baru bagi subholding untuk mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan pemegang saham," ungkapnya.

Baca juga: Ini susunan baru Direksi Pertamina

Dalam direksi subholding, menurut Fajriyah, terdapat pekerja Pertamina yang baru bergabung pada 2003 seperti Mars Ega Legowo Putra yang mengemban amanah sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis pada Subholding Marketing & Trading.

Ada pula, Isabella Hutahean yang berstatus pekerja Pertamina kini ditunjuk sebagai Direktur HC & Corporate Services di Subholding Marketing & Trading.

"Sebagai perusahaan nasional yang mengelola sektor strategis, Pertamina akan tetap berpegang teguh pada tugas dan fungsi utama dalam mengelola energi untuk hari ini dan masa depan Indonesia. Mereka semua, baik yang dari dalam Pertamina maupun dari luar merupakan anak bangsa yang akan berkontribusi bagi keberlanjutan energi di Indonesia. Mari kita dukung dan awasi bersama, agar transformasi ini berjalan dengan baik dan on the track," kata Fajriyah.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020