Padang (ANTARA News) - Sampai akhir Agustus 2009, Bank Indonesia (BI) Padang menemukan uang palsu sebanyak 134 lembar dengan nominal Rp9.615.000.

Dari jumlah itu, uang palsu pecahan seratus ribu paling banyak ditemukan dengan jumlah 67 lembar yang nominalnya Rp6.700.000, disusul pecahan limapuluh ribu sebanyak 55 lembar, pecahan duapuluh ribu banyaknya lima lembar, pecahan sepuluh ribu enam lembar dan pecahan lima ribu satu lembar.

"Uang palsu yang ditemukan di BI adalah uang dari setoran bank-bank umum, sedangkan kalau uang palsu yang ada di tengah masyarakat dan ditangan pihak berwajib tidak masuk dalam hitungan BI," kata Kabid Sistim Pembayaran BI Padang, Surya Aminsyah di Padang.

Dia mengatakan dari Januari sampai Agustus tahun 2009 ini, uang palsu yang paling banyak ditemukan pada bulan Mei dengan hasil temuan sebanyak 35 lembar dengan totalnya Rp2.170.000.

Untuk September ini dia tidak bisa memprediksi apakah uang palsu yang ditemukan oleh BI akan mengalami peningkatan ataupun penurunan dibanding Agustus tahun yang sama.

Pada bulan sebelumnya yakni Agustus 2009, uang palsu yang ditemukan sebanyak 14 lembar dengan total nominalnya Rp1.010.000.

Tetapi untuk posisi sampai sembilan September kemarin kata dia uang palsu yang sudah ditemukan sembilan lembar dengan totalnya Rp750 ribu.

Dari jumlah itu, pecahan seratus ribu ditemukan enam lembar dan pecahan limapuluh ribu sebanyak tiga lembar.

Bank umum sendiri kata Surya sampai menemukan uang palsu banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya pemeriksanan uang palsu ini hanya menggunakan sinar Ultra Violet (UV) saja.

Apalagi jika ada nasabah melakukan transaksi dalam jumlah yang besar atau banyak, maka kemungkinan mendapatkan uang palsu pun kata dia akan semakin besar pula.

"Karena tidak mungkin pula kalau diperiksa satu persatu uang tersebut, apalagi transaksinya dalam jumlah yang banyak," urainya.

Sementara, kalau BI sendiri kata dia mempunyai Mesin Sortasi Uang Kertas (MSUK), dimana mesin ini sebanyak apapun uang yang dihitung akan menseleksi secara otomatis dan memisahkan mana yang uang palsu dan yang asli.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009