BIN akan terus mencari titik-titik episentrum di wilayah-wilayah yang masuk dalam zona merah, salah satunya pasar.
Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes cepat atau rapid test COVID-19 di lokasi yang dianggap berpotensi sebagai zona merah, seperti Pasar Cibinong, Kelurahan Ciri Mekar, dan Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Staf Khusus Kepala BIN Mayjen TNI (Purnawirawan) Neno Hamriono dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa BIN menggelar tes cepat tersebut sebagai upaya membantu pemerintah dalam mempercepat upaya penanganan COVID-19.

Mayjen Neno mengatakan bahwa rapid test itu merupakan instruksi dari Kepala BIN Jenderal Pol. (Purnawirawan) Budi Gunawan sebagai langkah deteksi awal penanganan wabah COVID-19 di Kabupaten Bogor.

Baca juga: BIN perpanjang tes COVID-19 maraton di Surabaya sampai 20 Juni

“Jadi, kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih nyata BIN bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten di wilayah Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Mudah-mudahan upaya ini dapat membuahkan hasil,” katanya.

Neno menegaskan bahwa BIN akan terus mencari titik-titik episentrum di wilayah-wilayah yang masuk dalam zona merah, salah satunya pasar.

Dengan adanya tes cepat massal ini, BIN dan Pemerintah Kabupaten Bogor dapat mengetahui klaster-klaster baru penyebaran wabah COVID-19.

“Antusiasme masyarakat Cibinong cukup tinggi dan rapid test dilakukan memang di tempat-tempat konsentrasi masyarakat, salah satunya pasar,” kata Neno.

Dalam kegiatan ini, BIN menyediakan 1.000 alat rapid test dan mengoperasikan dua unit mobil laboratorium PCR untuk swab test yang hasilnya akan langsung keluar dalam waktu 5 jam.

Dari data hingga pukul 10.30 WIB, rapid test massal sudah diikuti 175 peserta, sebanyak empat orang dinyatakan reaktif terhadap COVID-19, kemudian akan dilakukan pemeriksaan sampel lendir yang diambil dari hidung maupun tenggorokan atau swab test.

Baca juga: BIN "swab" ulang 105 pasien positif COVID-19 di Surabaya

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengapresiasi rapid test massal oleh BIN di Kabupaten Bogor.

Ia menegaskan bahwa rapid test ini membantu Pemkab Bogor dalam mengidentifikasi penyebaran awal COVID-19 di wilayah tersebut.

"Wilayah pasar akhir-akhir ini menjadi klaster baru di beberapa wilayah. Seperti diketahui, Pasar Cileungsi juga cukup besar potensinya, Pasar Tohaga, Cibinong juga kami khawatir untuk potensi penyebarannya. Untuk itu, kami dan BIN langsung gerak cepat untuk melaksanakan tes massal ini,” ucapnya.

Ade menyebuitkan terdapat 30 pasar di Kabupaten Bogor yang harus didata para pedagangnya. Satu per satu dari 30 pasar tersebut akan diselenggarakan rapid test massal.

Oleh sebab itu, Ade berharap rapid test massal yang dibantu oleh BIN tersebut hendaknya tidak hanya digelar di Pasar Cibinong, tetapi juga pasar-pasar lain yang ada di Kabupaten Bogor.

Baca juga: NU dan Muhammadiyah Jatim apresiasi BIN dan peneliti Unair

“Mudah-mudahan dengan upaya bersama-sama ini, kami bisa menurunkan angka positif dengan tracking yang cepat dan tepat,” ujarnya.

Sebelumnya, BIN gencar menggelar rapid dan swab test massal di sejumlah lokasi, baik di DKI Jakarta dan sekitarnya maupun sejumlah wilayah lainnya yang menjadi zona merah, seperti Surabaya dan sekitarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020