Ini tentu secara korporasi dan kehidupan masyarakat secara umum berat, maka adaptif perlu dilakukan
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa Indonesia harus adaptif agar dapat bertahan di masa krisis.

"Survei terakhir mayoritas CEO besar dunia bilang 52 persen ekonomi akan kembali pada kuartal pertama 2022. Ini tentu secara korporasi dan kehidupan masyarakat secara umum berat, maka adaptif perlu dilakukan," ujar Menteri Erick dalam sambutan peresmian stasiun terpadu di Jakarta, Rabu.

Dengan begitu, lanjut dia, Indonesia tetap produktif dan dapat mengimplementasikan target-target yang bakal dicapai ke depannya.

Ia mengatakan salah satu bentuk adaptif (mudah menyesuaikan dengan keadaan) yakni dengan melakukan kolaborasi antara pemerintah dengan swasta.

Baca juga: Kemenko Perekonomian nilai ada sinyal pemulihan ekonomi RI

"Alhamdulillah, Kementerian BUMN, Kemenhub, dan Pemrov DKI, dan swasta, bisa bekerja sama (membangun stasiun terpadu) jaga kestabilan kehidupan masyarakat baik secara ekonomi dan kehidupan sosial," ucapnya.

Di sisi lain Erick juga mengatakan masih berdasarkan survei, 75 persen menyatakan aktivitas masyarakat akan masuk ke dalam digital.

"Lalu ada lagi survei, 75 persen suka tidak suka eranya akan digitalisasi. Yang menarik orang akan kembali bekerja seperti zaman dulu, itu 30 persen bilang tidak akan seperti zaman dulu dan tidak travel. Ada juga yang 30 persen akan stay home. Ini akan menjadi tantangan baru kita, bagaimana kita bisa produktif dan implementasi," paparnya.

Baca juga: Sri Mulyani tekankan pemulihan ekonomi dilakukan cepat dan tepat

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020