pedagang yang ditemukan memiliki penyakit penyerta atau komorbid akan dirujuk ke rumah sakit rujukan penanganan COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Kepala Puskesmas Johar Baru Hayfa Husaen mengatakan para pedagang yang telah mengikuti tes usap (swab test) dapat langsung kembali berjualan dan tidak perlu menjalani isolasi mandiri.

"Iya mereka masih boleh berdagang (sembari menunggu hasil), tapi tetap pakai masker, terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan menjaga jarak," kata Hayfa saat dikonfirmasi, Kamis.

Pedagang baru akan menjalani isolasi mandiri jika hasil tes usap menyatakan bahwa yang bersangkutan positif COVID-19.

Baca juga: 92 pedagang di Pasar Johar Baru jalani tes usap

"Jadi nanti kami lihat dulu, jika kondisi tempat tinggalnya bisa untuk isolasi mandiri. Kami perbolehkan isolasi mandiri," ujar Hayfa.

Isolasi mandiri pun hanya diperuntukan bagi pedagang yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan tempat tinggalnya memadai.

Sementara untuk pedagang yang ditemukan memiliki penyakit penyerta atau komorbid akan dirujuk ke rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.

Baca juga: Johar Baru gelar tes cepat COVID-19 di Kelurahan Kampung Rawa

Pada hari ini Puskesmas Kecamatan Johar Baru melakukan pengetesan COVID-19 dengan metode tes usap kepada 92 pedagang yang hari ini berjualan dengan nomor kios ganjil di Pasar Johar Baru yang termasuk dalam program "Active Case Finding COVID-19" di salah satu fasilitas umum di kawasan itu.

"Hari ini berdasarkan pendataan Pasar Jaya ada 92 orang yang ikut karena ganjil-genap kios," kata Kepala Puskesmas Johar Baru Hayfa Husein saat dihubungi.

Baca juga: Presiden tinjau penyaluran bantuan sembako di Johar Baru

Meski hari ini hanya 92 pedagang yang terdaftar, Hayfa menargetkan seluruh pedagang di Pasar Johar Baru yang berjumlah 150 orang itu dipastikan sudah menjalani tes usap.

Untuk wilayah Johar Baru saat ini memiliki satu Wilayah Pemantauan Khusus (WPK) di RW 02 Kelurahan Rawasari, kasus positif COVID-19 di Johar Baru itu hingga Kamis (18/6) berjumlah 114 kasus dengan total pasien sembuh 44 kasus.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020