yang tidak kalah penting adalah memberikan pembinaan terkait kemasan, higienitas produk, terlebih di tengah pandemi COVID-19, di mana protokol kesehatan harus dijalankan.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Dr Evita Nursanty, MSc mendukung upaya pemerintah membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya menghadapi pandemi COVID-19 saat ini, dan mendorong adanya sinergi, pengawasan, dan grand design yang jelas agar bantuan UMKM itu tidak tumpang tindih dan menjadi bancakan oknum.

Evita lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan, yang tidak kalah penting adalah memberikan pembinaan terkait kemasan, higienitas produk, terlebih di tengah pandemi COVID-19, di mana protokol kesehatan harus dijalankan.

Hal itu disampaikan anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan ini menanggapi informasi sembilan BUMN yang menyatakan mendukung pengembangan platform digital Pasar Digital Usaha Mikro Kecil Menengah (PaDi UMKM). Melalui platform PaDi UMKM, BUMN dapat melakukan belanja secara digital sehingga lebih cepat, transparan, dan meningkatkan efisiensi.

Baca juga: Teten Masduki ingin UMKM naik kelas, mengembangkan usaha mereka

Evita yang sering turun ke daerah turut merasakan sendiri produk UMKM enak, tapi kemasannya belum mumpuni dan kerap bertanya-tanya soal higienitasnya.

Evita menambahkan, pada setiap kunjungan ke daerah, berbagai institusi selalu mengklaim memberikan bantuan kepada UMKM, termasuk BUMN energi, telekomunikasi, perbankan, hingga pemda.

“Semua yang hadir mengaku menawarkan bantuan ke UMKM, jadi seharusnya UMKM di daerah itu sudah luar biasa kuatnya. Jadi ini perlu pengawasan dan sinergisitas juga. Maksud saya jangan jadi kebohongan saja keberpihakan kita kepada UMKM ini. Perlu ada koordinasi, evaluasi dan grand design,” ungkap Evita.

Untuk itu tambahnya, Komisi VI DPR ingin mendorong lembaga keuangan untuk membantu penyaluran kredit modal kerja untuk UMKM. Jangan data stimulus kredit dan subsidi bunga dibesar-besarkan lalu dijadikan alasan untuk menahan kredit modal kerja.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah telah menanggarkan tambahan belanja perlindungan sosial dan dukungan bagi UMKM dalam APBN 2020 mencapai Rp255,1 triliun.

Pemerintah juga menyiapkan program subsidi bunga untuk UMKM dan Ultra Mikro. Total anggaran untuk program subsidi bunga adalah sebesar Rp34,15 triliun, dengan jumlah debitur penerima subsidi sebanyak 60,66 juta rekening.

Baca juga: Luhut: UMKM-IKM perlu punya jaringan bisnis online lewat #esmartikm

Baca juga: Kemenkop dorong UMKM terlibat dalam proyek pengadaan barang/jasa

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020