Jakarta (ANTARA News) - Direktur Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), Sunarto Ciptoharjono, mengatakan bahwa kandidat Ketua Umum Partai Golkar (PG) Surya Paloh berpotensi terpilih menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu, karena memiliki dukungan secara riil disertai tanda tangan bermaterai dari sekira 60 persen pengurus DPD I PG dan DPD II PG.

"Dukungan kepada Surya Paloh terlihat jelas dalam iklan di belasan media cetak (1/10) yang didukung 369 dukungan ketua DPD I PG dan DPD II PG se-Indonesia tau mencapai 60 persen dari total 535 suara pada Munas PG, di Pekanbaru, 4-8 Oktober 2009," katanya dalam dikusi tentang "Membedah Peta Dukungan Calon Ketua Umum Golkar", di Press Room DPR Jakarta, Kamis.

Dalam dikusi yang juga menampilkan pembicara Wakil Sekjen DPP Golkar, Rully Chaerul Azwar, dan pengamat politik dari Golkar, Indra J. Piliang, itu Sunarto optimistis akan kemenangan Surya Paloh sebagai Ketum Golkar, mengingat kandidat lainnya belum menampilkan dukungan yang besar dari pemilih langsung, yaitu pengurus DPD Golkar tingkat I dan II.    

Sunarto mengatakan, Surya Paloh juga akan lebih unggul, karena dukungan DPD I PG dan DPD II PG lebih riil dibandingkan dengan kandidat lainnya, seperti Aburizal Bakrie, yang hanya menapilkan dukungan terbesar berdasarkan hasil survei yang respondennya adalah masyarakat umum.

Dia menjelaskan, berdasarkan temuan melalui Forum Grup Diskusi(FGD) yang diselenggarakan oleh LSKP, maka ada tiga motif yang mendorong seseorang dalam mendukung kandidat, pertama adalah motif "reward" (penghargaan) bisa berupa finansial maupun jabatan yang dijanjikan ketika memilih seorang kandidat. Motif tersebut mendapat bobot kurang lebih 50 persen.

Motif kedua adalah mendukung kandidat yang mempunyai kecenderungan untuk menang atau "bandwagon effect" yang besarnya sekitar 30 persen, sedangkan motif ketiga adalah motif heroisme, yakni memilih kandidat yang akan membesarkan partai untuk masa depan yang besarnya kira-kira 20 persen.

Untuk motif pertama, LSKP tidak bisa menganalisa, sebab tidak ada data yang bisa dijadikan acuan seberapa besar dukungan finansial yang telah disiapkan oleh masing-masing kandidat, sedangkan motif kedua terlihat dalam dukungan riil 369 ketua DPD I dan II PG terhadap Surya Paloh.

Lalu bagaimana dengan motif ketiga? Ternyata, Surya Paloh lebih unggul. Di bawah Surya, berdasarkan visi yang sudah dipublikasikan, Golkar akan dibawa sebagai "equal" mitra pemerintah.

Sementara itu, Rully Chaerul Azwar mengklarifikasi bahwa kandidat Aburizal Bakrie juga mendapat dukungan sekitar 60 persen dari Ketua Golkar DPD I dan II se-Indonesia, hanya saja secara etika, Ical tidak mempublikasikan nama dan penandatangan dukungan dari pengurus DPD I dan II PG.

Selain itu, katanya, tidak benar bahwa Ical akan menjadi "sub-ordinasi" pemerintah, karena Ical telah menyatakan tekadnya jika terpilih menjadi Ketum Golkar, maka akan berkonsentrasi memimpin Golkar dan tidak bersedia menjabat di pemerintahan lagi, serta akan tetap kritis terhadap pemerintah, dan hanya mendukung pemrintah jika kebijakan mensejahterakan rakyat.

Adapun Indra J. Piliang menyoroti bahwa menjelas Munas Golar ada tiga poros, yaitu Poros Surya Paloh dan Yuddy Chrisnandi, Aburizal Bakrie, selain itu Tommy Soeharto. "Saya berharap siapa pun terpilih menjadi Ketum Golkar mengakomodir unsur dari tiga poros tersebut, sehinga Golkar akan dapat memenangkan Pemilu 2014," katanya menambahkan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009