Mungkin saya melihat inovasi layanan book now, stay later bisa menjadi celah bagi para pelaku online agen perjalanan agar dapat bertahan di masa normal baru
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menyarankan para pelaku agen perjalanan online atau online agen perjalanan menawarkan layanan book now, stay later agar dapat bertahan di masa normal baru.

"Mungkin saya melihat inovasi layanan book now, stay later bisa menjadi celah bagi para pelaku online agen perjalanan agar dapat bertahan di masa normal baru," ujar Ketua Umum idEA Ignatius Untung saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut Ignatius, layanan tersebut sudah dijalankan oleh para beberapa pelaku di industri pariwisata seperti hotel yang telah mulai melakukan terobosan dengan menjual dan menawarkan layanan book now, stay later.

Layanan ini meminta konsumen untuk melakukan reservasi terlebih dahulu, membayar dulu, tapi menginapnya bisa di lain waktu atau kapan saja hingga periode Desember 2021. Harapannya pada waktu tersebut, pandemi COVID-19 sudah menghilang dan vaksin telah ditemukan.

"Kalau hotel saja bisa menjalankan layanan ini, menurut saya online agen perjalanan dan maskapai-maskapai harusnya juga bisa mengikuti cara tersebut," kata Ketua Umum idEA tersebut.

Hal-hal seperti ini, lanjut dia, tentunya memberikan peluang bagi para online agen perjalanan, meskipun untuk bisa mengembalikan keuntungan seperti masa sebelum pandemi masih sulit diwujudkan.

Ignatius mengakui bahwa kelompok e-commerce yang lumayan agak sulit untuk pulih di masa normal baru adalah kelompok online travel agent, karena yang dijual adalah bisnis travel atau leisure economy.

Bicara soal traveling mulai dari tiket pesawat, akomodasi hotel, restoran, bahkan bisnis sewa kendaraan juga mengalami penurunan karena konsumen masih was-was untuk menyewa atau bahkan tidak melakukan traveling karena takut kena COVID-19.

Selain itu para pelaku online agen perjalanan bukan hanya menjual tiket pesawat, kereta atau akomodasi hotel saja melainkan ikut menghidupkan berbagai situs wisata atau wahana hiburan seperti taman bermain melalui penawaran dan penjualan tiket masuk.

Dengan demikian ketika tidak ada online agen perjalananberhenti memberikan penawaran, maka operasional situs wisata dan wahana taman bermain itu juga akan turut terimbas.

Penawaran kupon makan di restoran atau kafe-kafe yang berada di mal melalui online agen perjalanan ini juga ikut terhenti, karena penutupan mal akibat pemberlakuan PSBB untuk mencegah meluasnya pandemi COVID-19.

Baca juga: Asosiasi: Agen perjalanan perlu tawarkan destinasi wisata alternatif
Baca juga: Semua agen perjalanan di NTT pilih merumahkan karyawan ketimbang PHK

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020