Jakarta (ANTARA) - Di saat event offline berskala besar terpaksa batal karena pandemi COVID-19, startup Hong Kong, EventXtra mengambil peluang melalui solusi "Virtual Exhibition" yang mengalihkan gelaran offline menjadi acara online.

Selain menyediakan dukungan digital dalam proses pameran visual, EventXtra mewadahi penyelenggara acara dengan mengintegrasikan pekerjaan sebelumnya, memberikan pengalaman interaktif selama acara, serta menyediakan laporan data analisis.

Melalui keterangan tertulis, Jumat, EventXtra menyatakan telah membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 300 persen hanya dalam waktu setengah tahun setelah solusi itu diluncurkan.

"Berdasarkan penelitian, piranti lunak pembuat acara di Asia telah membukukan pengeluaran tahunan lebih dari 1 milyar dolar AS, dan merupakan wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia," kata Sum Wong, Co-Founder EventXtra.

Mereka juga menyebut bahwa pameran virtual mampu menjadi tren besar di masa depan.

"Tujuan kami adalah mengendalikan kondisi tersebut dan menjadi pemain papan atas di kawasan Asia dengan melayani para penyelenggara acara sebanyak mungkin," ujar Sum Wong.

Fitur–fitur yang terdapat dalam "Virtual Exhibition" antara lain proses operasional efisien, menciptakan lingkungan virtual, memaksimalkan pengalaman berjejaring, hingga statistik keterlibatan dalam pameran virtual.

Statistik itu berupa data analisis menyeluruh bagi penyelenggara acara maupun pihak yang terlibat dalam pameran, seperti traffic, jumlah rata-rata yang telah menyaksikan video, brosur yang diunduh, serta jumlah pertanyaan.

EventXtra didukung UB Ventures Inc (UB Ventures), perusahaan permodalan usaha yang fokus kepada bisnis berlangganan. UB Ventures merupakan grup perusahaan startup Jepang Uzabase Inc (Uzabase).


Baca juga: Aplikasi BeApp luncurkan konser musik daring, Coke Studio Sessions

Baca juga: Kangen lihat pameran seni? Galeri Nasional Indonesia dibuka lagi

Baca juga: Jenuh hadapi COVID-19, Mr D munculkan ide pameran sketsa secara daring

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020