Cikeas (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, Jumat malam bertemu dengan para pencinta batik dan Yayasan Batik Indonesia di kediaman pribadi Puri Cikeas Bogor.

Pertemuan Presiden itu dengan para pemerhati dan pencinta batik nasional itu terkait dengan diresmikannya batik sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO.

Hadir Mensesneg Hatta Rajasa, Menkominfo Muhammad Nuh, Seskab Sudi Silalahi, Meneg Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dan Menkes Siti Fadila Supari.

Sebelumnya, meski berada di daerah bencana, Presiden tetap berkomitmen mengenakan baju batik sesuai yang dicanangkannya untuk menghargai pengakuan Unesco tentang batik yang merupakan warisan kebudayaan dunia.

Pada hari kedua kunjungan di Padang, Jumat, untuk meninjau dampak gempa bumi yang meluluhlantakkan bumi Minang, Presiden mengenakan kemeja batik bercorak coklat. Sementara Ibu Ani yang mendampinginya mengenakan batik warna senada lengkap dengan kerudung hitam.

Pada hari pertama kunjungan di Padang Yudhoyono yang langsung berangkat setibanya dari kunjungan kerja delapan hari di AS itu mengenakan safari hitam.

Rombongan Presiden mulai dari para menteri hingga staf kepresidenan juga kompak mengenakan pakaian batik.

Pada 28 September Unesco secara resmi menyampaikan pengakuan bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia.

Pengukuhan terhadap pengakuan itu dilakukan pada suatu acara di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 2 oktober 2009. Ketika menerima pengakuan Unesco, Presiden langsung mengeluarkan imbauan agar seluruh masyarakat Indonesia pada 2 oktober 2009 mengenakan pakaian batik.

Imbauan itu ditindaklanjuti oleh instansi pemerintah di berbagai daerah di Indonesia yang mengimbau pegawainya mengenakan baju batik untuk menghargai pengakuan Unesco.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009