Jambi (ANTARA News) - Bandara Sultan Thaha Saifudin (STS) Jambi, Sabtu pagi dari sejak pukul 08:30 WIB, kembali ditutup untuk penerbangan akibat kabut asap pekat yang menganggu jarak pandang pilot dan mendaratkan dan menerbangkan pesawat.

Junior Manager Lalu lintas Uda Bandara STS Jambi, Dwi Putra Jaya di Jambi Sabtu mengatakan, akibat kabut asap tersebut penerbangan dari Jakarta ke Jambi terunda, dan pagi hari hanya satu penerbangan yang jalan, yakni Lion Air yang menginap di Jambi lepas landas pukul 08:15 WIB.

"Penerbangan lainnya yakni Garuda Indonesia rute Jakarta-Jambi pergi-pulang yang seharusnya mendarat di bandara STS pukul 08:15 WIB dan lainnya pukul 09:30 WIB belum ada yang mendarat," katanya.

Penutupan Bandara STS untuk penerbangan akibat kabut asap ini sudah yang kesekian kalinya sejak tiga pekan terakhir, sebagian telah menyebabkan penumpukan penumpang di bandara karena terganggunya jadwal penerbangan.

Dwi mengatakan, pada Sabtu pagi akibat kabut asap, penerbangan lainnya seperti Batavia Air, Mandala Air, Sriwijaya Air, Lion Air dan Kartika Air yang jadwalnya di atas pukul 09:00 WIB tidak bisa berjalan sesuai jadwal atau waktu yang ditetapkan.

Akibat penundaan penerbangan dengan ditutupnya bandara STS, ratusan penumpang dari berbagai penerbangan tujuan Jakarta dan Batam menumpuk di bandara.

Ditutupnya bandara STS selama dua jam itu karena kepekatan kabut asap pada Sabtu pagi cukup rendah hanya mencapai 1.000 meter atau jauh dari jarak aman minimal pandangan pilot dengan landasan pacu 2.000 meter," katanya.

Hingga pukul 11:00 WIB jarak pandang pilot kian rendah di bawah 1.000 meter, dan aktivitas penerbangan tidak bisa dilakukan, namun penutupan itu dilakukan dalam hitungan perjam, jika satu atau dua jam berikutnya cuaca memungkinkan untuk pendaratan, bandara akan dibuka, sebaliknya penutupan akan diperpanjang jika kepekatan kabut asap tidak menipis.

Ia menyebutkan, akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi hampir tiga pekan terakhir, terutama pada pagi hari bandara STS Jambi sering ditutup untuk keselamatan penerbangan.

Bandara STS Jambi melayani penerbangan dengan dua rute yakni Jambi-Jakarta dan Jambi-Batam rata-rata sehari melayani 11 kali penerbangan.

Rute Jambi-Jakarta dilayani enam perusahaan penerbangan, sementara rute Jambi-Batam dilayani dua perusahaan penerbangan yakni Sriwijaya Air satu kali sehari dan Kartika Air empat kali seminggu.

Dalam keterangan terpisah Kepala BMKG Provinsi Jambi, Remus L Tobing mengatakan, dalam masa transisi atau pancaroba musim kemarau ke musim hujan akan sering terjadi angin kencang, curah hujan tinggi disertai petir.

Hal itu disebabkan terjadinya anomali atau pergeseran transisi cuaca dari musim hujan ke musim kemarau yang menyebabkan timbulnya panas yang cukup tinggi dan membentuk gumpalan awan pekat.

Selama tiga pekan terakhir, Kota Jambi juga diselimuti kabut asap yang cukup mengganggu penerbangan, terutama pada pagi hari yang jarak pandang berada di bawah 1.000 meter, namun berangsur meninggi dan menipis pada siang harinya.

"Akibat kabut asap dan cuaca ekstrim itu dibutuhkan keberanian dan tingkat kehatian-hatian yang tinggi bagi pilot, sehingga untuk menghindari risiko, wajar jika perusahaan penerbangan menunda dan mengalihkankan pendaratan," katanya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009