"Layanan seluler Telkomsel telah mencakup 85 persen wilayah kota Padang, dan hampir 100 persen wilayah Pariaman, Bukit Tinggi, Solok, Payakumbuh, Pasaman, Palangki, dan Painan," kata Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, di Jakarta, Minggu.
Untuk meningkatkan kapasitas jaringan, Telkomsel mengerahkan Compact Mobile Base Transceiver (COMBAT) atau BTS bergerak.
"Kami berharap dalam 2 hari ke depan, seluruh layanan kami sudah normal kembali." ujarnya.
Operator terbesar di tanah air itu juga menyiapkan 20 pico BTS berbasis VSAT (satelit) di daerah terpencil dan mendatangkan 5 BTS bergerak.
BTS bergerak ditempatkan di sekitar posko-posko dan pusat keramaian, seperti di Jalan Jenderal Sudirman yang dilengkapi dengan koneksi WiFi untuk mendukung layanan data di Kantor Gubernur yang menjadi "media center" dan "rescue team".
Untuk mempercepat pengoperasian kembali BTS-BTS yang kehilangan pasokan listrik, Telkomsel mendatangkan 74 mobile genset dari Jakarta, Palembang, Pekanbaru, Jambi, dan Medan.
BTS juga dilengkapi baterai "rechargeable" yang kuat memasok catudaya hingga 6 jam.
Untuk membantu meringankan beban masyarakat, Telkomsel memberikan gratis SMS selama 30 hari bagi seluruh pelanggan di Sumatera Barat, serta memperpanjang masa aktif dan masa isi ulang bagi seluruh pelanggan prabayar nomor Padang.
Telkomsel juga membuka posko pelayanan di Grapari Jalan Jenderal Sudirman, dengan fasilitas "charger" gratis, telepon umum gratis, kartu perdana gratis, dan pelayanan pelanggan.
Sedangkan bantuan di luar layanan, Posko Telkomsel juga menyediakan layanan kesehatan gratis, dapur umum, memberi selimut, sarung, handuk, pembalut wanita.
Posko tersebut berlokasi di 3 GraPARI Telkomsel di kota Padang, Pariaman, dan Painan.
Sedangkan layanan telepon umum gratis digelar di GraPARI Telkomsel, Rumah Sakit M. Jamil, dan di halaman Hotel Ambacang.
Sedangkan bagi pelanggan yang ingin memberikan sumbangan melalui SMS, Telkomsel membuka layanan SMS Peduli.
"Cukup ketik SUMBANG dan kirim ke 5000. Seluruh hasil sumbangan akan disalurkan melalui PMI," kata Sarwoto.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
