Inovasi Planet 2020 meliputi inovasi dalam hal rekayasa desain distribusi flow, penggunaan bakteri terimmobilisasi yang dapat digunakan untuk semua jenis air limbah
Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membangun sistem pengolahan limbah terintegrasi yang dinamakan Planet 2020.

Teknologi pengolahan air limbah itu berbasis secara biologi yaitu pengolahan secara anaerobik dan wetland.

“Inovasi Planet 2020 meliputi inovasi dalam hal rekayasa desain distribusi flow, penggunaan bakteri terimmobilisasi yang dapat digunakan untuk semua jenis air limbah, dan rekayasa sirkulasi aliran untuk memaksimalkan degradasi polutan,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: Balai Kemenperin ciptakan teknologi pengolahan limbah cair

Efisiensi degradasi polutan menggunakan teknologi ini berkisar antara 95-98 persen.

Selanjutnya pada 2020 BBTPPI Semarang telah mengembangkan digital center teknologi pencegahan pencemaran industri melalui Sistem Informasi Digital Berbasis Revolusi Industri 4.0 (SINDI) dan integrasi Adaptive Monitoring System (AiMS) sebagai teknologi monitoring kualitas lingkungan industri secara real time dengan menggandeng PT Hartono Istana Teknologi sebagai mitra strategis.

“SINDI 4.0 dan AiMS yang terintegrasi ini merupakan salah satu solusi industri terkait pelaporan kualitas lingkungan dalam jaringan sesuai dengan protokol kesehatan di era normal baru selama dan pasca-pandemi COVID-19 nanti,” jelas Menperin.

Baca juga: Kemenperin dorong BBTPPI berinovasi cegah pencemaran lingkungan

Dengan sistem ini, industri akan mendapatkan kemudahan sekaligus kecepatan pelaporan kualitas lingkungan industri yang baik sebagai evaluasi internal maupun sebagai basis pelaporan kepada pihak eksternal.

Perangkat online monitoring kualitas lingkungan tersebut telah diaplikasikan di beberapa industri seperti industri tekstil garmen di Kabupaten Semarang, PT Ungaran Sari Garments, dan industri crumb rubber di Semarang CV Jadi Jaya Makmur.

“Dengan aplikasi teknologi online monitoring ini, keseluruhan data emisi dari industri tersebut dapat dianalisis secara real time dan terhubung dalam sistem informasi digital (SINDI) untuk dapat digunakan sebagai evaluasi dan analisis kualitas lingkungan industri,” tandasnya.

Menperin  menegaskan pihaknya telah meminta kepada seluruh satker di lingkungan Kemenperin untuk mengaplikasikan teknologi Revolusi Industri 4.0 untuk meningkatkan pelayanannya.

Baca juga: Kementerian Lingkungan Hidup dorong pemda buat pengolahan limbah

“Hal ini seperti yang diterapkan BBTPPI Semarang, sehingga menjadi momen penting dalam upaya pengembangan industri nasional yang berdaya saing global di era digital,” tegasnya.

Namun demikian, dalam upaya mencari terobosan baru, Menperin berpesan agar seluruh satker di lingkungan Kemenperin dapat menjalankan protokol kesehatan sesuai prosedur selama masa pandemi COVID-19.

“Dalam kondisi serba sulit, memang dibutuhkan inovasi untuk memenuhi target pelayanan, dan agar capaian kita tidak turun, meskipun dengan tantangan yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, digitalisasi merupakan jawaban,” pungkas Menperin.

Baca juga: KLHK: Perlu solusi pengolahan limbah B3 yang tepat untuk Indonesia

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020