Jakarta (ANTARA) - Anda sudah rajin berolahraga lalu mengontrol asupan makanan sehari-hari tetapi lemak masih saja menumpuk entah di perut atau bagian tubuh lainnya? Bisa jadi karena kurang beristirahat.

Rendy Dijaya Muliadi dari Health and Nutrition Science Nutrifood Research Center, mengatakan kurang tidur atau beristirahat bisa meningkatkan risiko penimbunan lemak yang berujung risiko obesitas bertambah.

"Kurang tidur bisa menyebabkan risiko penimbunan lemak, berat badan meningkat, risiko obesitas bertambah. Lemak tidak hilang-hilang bisa jadi karena kurang istirahat," kata dia dalam diskusi media via daring, Selasa.

Baca juga: Kebanyakan santap makanan tinggi lemak jenuh bisa kurangi konsentrasi

Baca juga: Langkah-langkah berlebaran tetap sehat di tengah pandemi COVID-19

Selain masalah lemak menumpuk, seseorang yang kurang beristirahat juga menurun kekuatan otot dan kadar hormon yang penting untuk pembentukan otot.

"Sudah olahraga, makan bener, otot enggak berkembang, mungkin karena kurang tidur," ujar Rendy.

Masalah lainnya juga muncul karena tubuh tak cukup istirahat yakni gejala depresi meningkat, gangguan suasana hati dan kognitif.

Rendy menyarankan Anda tidur selama 7-9 jam per malam untuk mengoptimalkan detoksifikasi tubuh, serta pertumbuhan dan penyembuhan jaringan yang rusak.

"Beri jeda waktu tidur dan olahraga minimal sejam untuk mendapatkan kualitas tidur lebih baik. Kalau habis olahraga lalu tiba-tiba tidur, pasti (tubuh) kaget, kualitas tidur bisa terganggu," demikian saran dia.

Baca juga: Cara periksa kandungan lemak jenuh dalam minyak goreng

Baca juga: Empat hal yang bisa dilakukan saat kolesterol naik

Baca juga: Ingin konsumsi makanan kalengan saat corona? Ini syaratnya

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020