Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak tiga patung berhasil dilelang senilai Rp201 juta saat konser amal bagi korban gempa di Padang bertajuk "Untukmu Minang" diselenggarakan di Jakarta, Rabu malam.

Salah satu pemenang pelelang patung, Freddy mengatakan Ia rela mengeluarkan uang karena banyak korban yang terkena bencana gempa bumi pada tanggal 30 September 2009 itu yang memerlukan bantuan.

Gempa bumi itu antara lain melanda Kota Padang, Padang Pariaman, Solok,. Agam, serta Pesisir Selatan.

Ia mengeluarkan uang sebesar Rp50 juta demi mendapatkan patung yang berukuran 62 sentimeter. Patung yang dikarya Ketut Winata berwarna putih dibuat tahun 1995 dan mempunyai nama "Kasmaran".

Selain patung Kasmaran , maka ada juga patung balerina dan patung balerina meloncat.

Patung balerina saat ini dimiliki oleh Winarto, seseorang yang juga ikhlas memberikan uangnya bagi para korban. Patung yang terbuat dari bubuk marmer putih ini berukuran 70 sentimeter yang juga hasil karya Ketut Winata.

Selain itu, patung balerina meloncat mendapatkan harga lelang terbesar ketimbang patung lain. Patung yang terbuat dari perunggu yang dikarya oleh Munik Pamuntjak tahun 1996 berhasil mendulang uang sejumlah Rp100 juta.

Sementara itu, lukisan karya Boyke yang berjudul "Dasar Laut" juga ikut dilelang.Lukisan indah tersebut berhasil dilelang sebesar Rp55 juta.

Tak ingin ketinggalan, Band Kuburan juga berhasil melelang kostum konsernya senilai Rp1,5 juta.

Vokalis band ini , Priya sempat tak percaya bahwa kostumnya laku dilelang. Demi korban bencana . ia pun rela melelangnya.

Konser yang terlambat dua jam ini akhirnya berlangsung lancar. Terlihat banyaknya penonton yang antusias untuk hadir walaupun telah menunggu lama.

Rencananya 100 persen hasil penjualan tiket sebanyak 1100 buah itu akan disumbangkan kepada korban bencana gempa di Sumatra Barat.

Konser yang diadakan oleh Sedaya Citra Media dan Ciputra group itu menampilkan musisi-musisi Indonesia, antara lain Oppie Andaresta, Seventeen, Caffeine, The Rain, serta Naff.

Seluruh pendukung acara itu pun ternyata tidak dibayar sepeser pun. Semuanya untuk menghibur para korban gempa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009