Konawe Selatan (ANTARA) - Aksi unjuk rasa penolakan terhadap kedatangan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk bekerja di PT VDNI dan PT OSS Morosi, Kabupaten Konawe, berlanjut hingga Selasa malam.

Ratusan massa pengunjuk rasa tetap bertahan dan melakukan orasi secara bergantian di simpang empat Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Ratusan massa aksi pengunjukrasa berupaya untuk masuk ke dalam Bandara Haluoleo, namun ditahan oleh brigade pihak kepolisian, sehingga massa aksi tetap berada di simpang empat Desa Ambaipua. Unjuk rasa di lokasi ini dilakukan sejak siang dan tetap berlangsung hingga malam hari pukul 22.46 Wita.

Sebelumnya pihak kepolisian menurunkan dua ekor anjing pelacak untuk mengamankan aksi unjuk rasa penolakan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) di simpang empat Ambaipua menuju Bandara Haluoleo, Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Kobawe Selatan, Selasa.

Baca juga: Demo tolak 500 TKA, akses menuju Bandara Haluoleo macet

Selain menyiapkan dua ekor anjing pelacak, pihak kepolisian juga menyiapkan dua unit mobil water canon dan gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa masuk di Bandara Haluoleo.

Para massa aksi dari berbagai elemen melakukan aksi untuk rasa tepat di simpang empat Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan menuju Bandara Haluoleo.

Dalam orasinya, massa menegaskan bahwa mereka menolak kedatangan 500 TKA di wilayah Sulawesi Tenggara. Selain itu mereka juga menyampaikan rasa kekecewaannya kepada Gubernur Sultra dan Ketua DPRD Sultra yang telah mengizinkan para TKA masuk.

Baca juga: Ketua DPRD bakal pimpin demo jika 500 TKA datang di Sultra
 
Ratusan massa pengunjuk rasa saat melakukan aksi penolakan terhadap kedatangan 500 TKA asal China di simpang empat Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (23/6/2020) malam berlanjut hingga pukul 22.46 Wita. (ANTARA/Harianto)


Ratusan pengunjuk rasa mencoba menuju ke Bandara Haluoleo, namun ditahan oleh brigade keamanan dari pihak kepolisian.

Sementara itu, akibat adanya aksi unjuk rasa penolakan terhadap kedatangan 500 orang TKA di Sultra untuk bekerja membangun smester di PT VDNI dan OSS Morosi, Konawe, mengakibatkan jalan menuju ke Bandara Haluoleo terganggu..

Sejauh ini, aksi unjuk rasa masih berjalan kondusif. Sementara untuk arus lalulintas cukup terganggu karena pengunjukrasa memeriksa kendaraan roda empat yang keluar dari bandara guna mengecek apakah ada warga negara asing khususnya TKA China di dalam mobil.

Untuk diketahui, hari ini Selasa (23/6) dijadwalkan sebanyak 156 TKA asal China akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari. 156 TKA itu adalah gelombang pertama dari 500 TKA yang akan datang di Sultra.

Baca juga: Menaker: demo di Morowali bukan soal TKA China terkait upah minimum

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020