Padang (ANTARA News) - Pimpinan Bank Indonesia (BI) Padang Romeo Rissal menyatakan BI akan memberikan relaksasi (pelonggaran) kebijakan di bidang perbankan dalam rangka untuk mendorong percepatan pulihnya ekonomi di Sumatera Barat (Sumbar).

"Di antaranya kepada perbankan, kita anjurkan agar memperlonggar pemberian kredit, tetapi tetap memperhatikan `prudent banking` (kehati-hatian bank)," katanya di Padang.

Dia menyatakan untuk penilaian kualitas kredit dan penyediaan dana lainnya untuk bank umum bagi nasabah dengan lokasi proyek dan lokasi usaha didaerah yang terkena bencana seperti Padang dan Padang Pariaman, penilaian tersebut agar diperlonggar.

Relaksasi kebijakan lain yang diberikan, dengan melakukan rekonstruksi kredit bagi bank umum dan BPR untuk debiturnya yang terkena dalam bencana alam.

"Intinya kita berusaha memberikan kemudahan, dimana BI akan terus mendorong perbankan untuk terus salurkan kredit demi cepat pulihnya perekonomian," katanya lagi.

Selain melakukan kelonggaran persyaratan kredit untuk debitur lama, BI, kata Romeo, juga mengimbau agar bank umum dan juga BPR melakukan hal yang sama kepada debitur baru yang ada di daerah tersebut.

"Kebijakan itu didasarkan kepada pendekatan pemulihan ekonomi di daerah bencana ini," tambahnya.

Dengan demikian kata dia lagi, debitur yang terkena bencana maupun tidak tetap dapat menikmati relaksasi tersebut.

"Pertimbangannya bagi debitur yang tidak terkena bencana alam, untuk memberikan relaksasi karena debitur yang bersangkutan juga mengalami kesulitan usaha karena adanya kesulitan yang dialami produsen dan konsumen," imbuhnya lagi.

Ditambahkannya, kebijakan relaksasi tersebut setelah mempertimbangkan dampak bencana yang terjadi terhadap perkembangan perbankan dan debitur.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009