Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat kini mulai meletakkan landasan utama bagi perundingan untuk menempa pembentukan perjanjian perdagangan bebas(FTA) dengan Asia Tenggara, menjelang kunjungan Presiden Barack Obama ke kawasan itu.

AFP melaporkan bahwa pada Selasa, seorang senator senior AS akan mengajukan resolusi yang mendorong para pejabat pemerintahan Obama memprakarsai perundingan, dan memperingatkan tentang persaingan dengan China serta negara kuat lain, yang telah menandatangani perjanjian dengan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"AS hendaknya segera mengembangkan satu strategi yang bersifat menyeluruh terhadap ASEAN dalam pembicaraan FTA yang serius," kata Senator Dick Lugar, ketua partai Republik di komisi hubungan luar negeri Senat yang berperan besar.

Lugar mengaku bahwa upaya keras perdagangan bebas itu akan bersifat kompleks dan mungkin berisi tantangan untuk merundingkannya, karena adanya berbagai tingkatan perkembangan ekonomi dan pasar terbuka di kalangan negara-negara ASEAN.

Namun dia menandaskan bahwa "China, India, Australia, Selandia Baru dan Korea Selatan telah menyelesaikan FTA-nya dengan ASEAN, dan mempertajam persaingan dengan AS di Asia Tenggara".

Sanksi-sanksi perdagangan yang kini dijatuhkan atas Myanmar, yang dikuasai militer dan merupakan salah satu dari 10 negara anggota ASEAN, hendaknya tidak menghambat upaya AS untuk mencapai FTA dengan anggota lain ASEAN, termasuk Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, kata Lugar.

Resolusi Lugar tersebut mendorong kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) untuk mengejar perjanjian perdagangan bebas, yang diperkirakan akan menarik dukungan para senator dari partai Demokrat, kata sumber-sumber di kongres.

Obama akan mengadakan pertemuan puncak resmi pertamanya dengan pemimpin 10 anggota ASEAN ketika dia berada di Singapura untuk menghadiri forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada pertengahan November.

AS saat ini mengubah kebijakan mengenai kontaknya dengan Myanmar, dengan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan para pejabat junta, namun mengingatkan bahwa pihaknya tidak akan mencabut sanksinya sampai demokrasi dipraktekkan di negara itu.

"Obama mungkin bertemu dengan para pemimpin ASEAN di Singapura. Ini akan mencerminkan betapa penting hubungan AS-ASEAN," kata Lugar.

Menurut resolusi tersebut, yang salinannya diperoleh AFP, itu merupakan perdagangan tahunan timbal-balik AS-ASEAN yang keseluruhannya bernilai 180 miliar dolar AS.

Pada 2006, Lugar juga mengusulkan dan mendapat persetujuan dari badan legislatif tentang pembentukan posisi duta besar AS di ASEAN, dan pendahulu Obama, George W. Bush, dipilih sebagai duta pada tahun 2008.

AS saat ini mempunyai Perjanjian Dasar Perdagangan dan Investasi 9TIFA) dengan ASEAN, yang dipandang sebagai perintis pakta perdagangan bebas secara penuh.

Asia Tenggara, dengan jumlah penduduk 560 juta, adalah mitra perdagangan terbesar kelima Amerika di bawah Kanada, Meksiko, China dan Uni Eropa.

Ekspor Amerika ke kawasan tersebut berkembang mantap menjadi 68,4 miliar dolar AS pada 2008, kurang lebih sama dengan ekspor AS ke China, dan tiga kali lebih besar dari ekspor Amerika ke India, menurut data dari Dewan Perdagangan AS-ASEAN.

Di sektor ekonomi, perdagangan China dengan kawasan itu menunjukkan kenaikan 20 kali lipat antara 2003 sampai 2008, mencapai 179 miliar dolar AS. Sedangkan AS hanya meningkat tiga kali lipat, menurut data ASEAN.

Namun, AS memiliki jumlah saham terbesar dari total perdagangan ASEAN ketimbang China.

AS kini mempunyai perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura dan sedang mengadakan perundingan dengan Malaysia, untuk pakta yang sama.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009