Banda Aceh (ANTARA News) - Terpilihnya Qory Sandrioriva menjadi Puteri Indonesia 2009 sangat disesalkan ulama Aceh, karena tidak mencerminkan sebagai putri dari daerah itu yang menerapkan Syariat Islam.

"Qory bukan cerminan puteri Aceh. Untuk itu, ia tidak berhak mengatasnamakan rakyat Aceh. Ini sangat kita sesalkan," kata Sekretaris Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk. Faisal Aly di Banda Aceh, Sabtu, menanggapi terpilihnya Qory Sandrioriva menjadi Putri Indonesia 2009.

Pada malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2009 di TMII, Jakarta, Sabtu dinihari, Qory mengalahkan dua finalis Putri Indonesia lainnya, yaitu Zukhriatul Hafizah dari Sumatra Barat dan Isti Ayu Pratiwi dari Maluku Utara.

Ia menyatakan, sebenarnya Qory tidak mewakili Aceh, karena di daerah ini belum pernah ada pemilihan Puteri Indonesia.

Disebutkan, ulama Aceh tidak apriori dengan puteri Aceh. Kegiatan itu boleh-boleh saja sejauh tidak menghilangkan jati diri sebagai putera daerah yang memiliki budaya Islam yang begitu kuat.

"Qory boleh saja mengikuti pemilihan puteri Indonesia, itu hak dia. Tapi untuk menobatkan sebagai puteri Aceh tidak bisa, karena dia tidak bisa menjaga sifat-sifat budaya Aceh yang Islami," ujarnya.

Untuk itu, Faisal mengibau kepada para remaja putri untuk selalu menjaga budaya Aceh yang kental dengan Islam.

"Jangan mudah terpengaruh dengan budaya barat yang sangat bertentangan dengan Islam. Saya rasa masih banyak cara lain untuk menjadi terkenal dengan tidak mengorbankan budaya daerah dan agama," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009