Jakarta (ANTARA) - Raksasa teknologi asal China, Tencent, mengatakan telah membeli "konten, teknologi dan sumber daya" platform konten video streaming Malaysia, Iflix, untuk memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara, Reuters melaporkan, Kamis.

Tencet mengatakan bahwa "konten internasional, lokal dan orginal" Iflix akan memungkinkannya memperluas jangkauan layanan streaming video di luar negaranya, menyusul WeTV yang telah diluncurkan di Thailand pada 2019.

Baca juga: Qualcomm-Tencent berkolaborasi buat ponsel gaming 5G

Baca juga: Hyundai-Tencent kembangkan perangkat lunak swakemudi


Juru bicara Tencent menolak mengungkap besaran kesepakatan itu. Sementara, media hiburan AS, Variety, mengutip orang-orang yang mengetahui hal tersebut mengatakan bahwa kesepakatan itu bernilai "beberapa puluh juta dolar AS."

Kesepakatan itu jauh lebih kecil dari nilai 1 miliar dolar AS yang dicari Iflix pada 2019 ketika merencanakan listing publik di Australia.

Startup Malaysia, yang telah tumbuh lebih dari 300 juta dolar AS itu mengatakan memiliki lebih dari 25 juta pengguna aktif di Asia Tenggara. Namun, menurut sumber Reuters, telah menghadapi akumulasi kerugian yang signifikan dan kesulitan keuangan.

Pembelian ini datang sebagai bagian dari upaya Tencent untuk memanfaatkan basis pengguna yang tumbuh cepat di wilayah Asia Tenggara.

Tencent Video, platform streaming Tencent di China, memiliki lebih dari 110 juta pelanggan berbayar pada akhir Maret.

WeTV akan menghadapi persaingan sengit di pasar Asia Tenggara, termasuk dengan raksasa streaming AS Netflix dan pesaing dari China, iQIYI.

Reuters melaporkan pada bulan Juni bahwa Tencent sedang dalam pembicaraan awal untuk menjadi pemegang saham terbesar iQIYI. Kedua perusahaan menolak berkomentar.

Baca juga: Gratiskan layanan, iflix komitmen perbanyak konten lokal

Baca juga: Facebook, PayPal, Google dan Tencent investasi di Gojek

Baca juga: Honda-Tencent kembangkan infotainment otomatis berplatform WeChat

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020