Kekhawatiran market mengenai penetapan IMF yang memproyeksi perekonomian dunia minus 4,9 persen di tahun 2020 merupakan sentimen negatif bagi IHSG
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis terkulai dipicu proyeksi negatif dari Dana Moneter Internasional (IMF).

IHSG ditutup melemah 68,01 poin atau 1,37 persen ke posisi 4.896,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 11,87 poin atau 1,54 persen menjadi 760,05.

"Kekhawatiran market mengenai penetapan IMF yang memproyeksi perekonomian dunia minus 4,9 persen di tahun 2020 merupakan sentimen negatif bagi IHSG," kata Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Kamis.

Selain itu, lanjut Nafan, pelemahan IHSG juga disebabkan pasar yang khawatir terhadap keberlanjutan gelombang kedua pandemi serta turunnya harga komoditas dunia.

Dibuka melemah, IHSG terus tertekan dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka jatuh 35,81 poin

Baca juga: IMF prediksi resesi global, pertumbuhan diproyeksikan minus 4,9 persen


Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dengan sektor properti dasar turun paling dalam yaitu minus 2,03 persen, diikuti sektor konsumer dan sektor manufaktur masing-masing minus 1,72 persen dan minus 1,55 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp225,72 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 521.986 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,27 miliar lembar saham senilai Rp6,16 triliun. Sebanyak 93 saham naik, 324 saham menurun, dan 142 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 274,53 poin atau 1,22 persen ke 22.259,79 dan Indeks Straits Times melemah 38,43 poin atau 1,46 persen ke 2.590,19.

Baca juga: IHSG merosot, dipicu kekhawatiran ekonomi akibat kasus baru Corona

Baca juga: Rupiah menguat namun berpotensi tertekan bertambahnya kasus COVID-19




 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020