Ambon (ANTARA News) - Maestro muzik jazz Indonesia Bubi Chen menerima penghargaan yang diserahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan kalangan musisi pada ajang Ambon Jazz Plus Festival (AJPF) tahun 2009, Sabtu malam.

Pemberian penghargaan yang dipusatkan di teater tertutup Taman Budaya, Karang Panjang Ambon kepada Bubi Chen di usianya yang ke-71 tahun, menambah daftar panjang penghargaan yang telah diterimanya selama mengabdikan hidupnya untuk memajukan musik jazz di tanah air.

Ia juga dikenal sebagai seorang pianis terkenal di dunia.

"Ini penghargaan kami atas nama pemerintah dan masyarakat Maluku serta seluruh musisi dan artis yang tampil meramaikan ajang Ambon Jazz ini," kata Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu yang hadir secara langsung bersama mantan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI (purn) Max Tamaela, untuk menyerahkan penghargaan tersebut.

Kendati harus dipapah untuk berdiri dari kursi rodanya, namun Bubi Chen yang dijuluki "The Best Pianist of Asia" oleh seorang kritikus jazz ternama dari AS, Willis Conover pada tahun 1960 itu, tampak bersemangat naik ke panggung untuk menerima pemberian penghargaan yang dipandu penyanyi berdarah Ambon, Harvey Malaiholo itu.

Sebelum menerima penghargaannya, Bubi sempat bercerita dengan mesra bersama Christ Pattikawa, seorang musisi ternama asal Ambon yang banyak melahirkan artis sekelas AB Tree serta pemain terompet dan musisi jazz Indonesia Benny Likumahwa yang juga berarah Ambon.

Benny Likumahwa dan Christ Pattikawa juga menerima penghargaan yang sama seperti yang diterima Bubi Chen atas prestasi mereka mengangkat dunia musik tanah air, teristimewa mengharumkan nama Maluku dan Ambon jalur musik dunia.

Bubi chen terlihat begitu bersemangat dan tersenyum ceria saat menerima penghargaan yang diserahkan mantan Pangdam, Max Tamaela dan disambut tepuk tangan puluhan warga serta Gubernur Ralahalu yang hadir saat itu.

Bubi Chen yang juga pimpinan Indonesian All Stars Band dan pernah mengikuti kursus piano klasik selama tiga tahun dengan de Lucia (orang Italia, Surabaya 1943-1945) serta kursus piano klasik dengan Yosef Bodmer (orang Swiss, 8 tahun di Surabaya) serta pernah terpilih sebagai salah satu dari 10 pianis jazz terbaik dunia pada 1997 dan mendapat julukan Pearl from the East atau Mutiara dari Timur, baru akan tampil pada panggung AJPF pada Minggu (11/10) malam.

Selain Bubi Chen, Benny Likumahwa dan Christ Pattikawa, penghargaan yang sama juga diberikan kepada 12 penyanyi dan musisi legendaris lainnya di tanah air yakni almarhum Perry Pattiselano yang meninggal di Yordania, Margie Siegers, yang hingga kini masih tercatat sebagai penyanyi jazz wanita terbaik Indonesia, Rien Jamain, Said Kelana yang diterima anaknya Iwang Noorsaid.

Selain itu sejumlah musisi dan penyanyi beraliran lain juga akan memperoleh penghargaan atas dedikasi mereka memajukan dunia musik tanah air dan Maluku yakni Bing Leiwakabessy yang pernah meraih penghargaan sebagai pemain Hawaian terbaik Indonesia tahun 1949, Enteng Tanamal, Bob Tutupoli, John Reny Rehatta, Christ Manusama dan Zeth Lekatompessy.

Pimpinan Voorale Multimedia Corporation sebagai panitia Penyelenggara AJPF, Andy Erick Manuhuttu, mengatakan, penghargaan itu diberikan sebagai ungkapan terima kasih atas karya, prestasi dan dedikasi para legendaris memajukan belantika musik tanah air.

"Musisi dan penyanyi legendaris ini banyak berjasa memajukan nama bangsa dan negara di belantika musik tanah air dan dunia sehingga patut diberi apresiasi atas karya dan dedikasinya," kata Manuhuttu.

Dia menambahkan, kendati tidak terlalu bernilai, namun penghargaan itu setidaknya merupakan sebuah pengakuan dari 150-an musisi dalam dan luar negeri yang hadir dan tampil di pentas Ambon Jazz Plus Festival atas prestasi mereka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009