Ambon (ANTARA News) - Dua musisi internasional Michael Sembello dan Wilkins Ramirez tampil memukau dan bahkan "menggoyang" panggung pada hari terakhir ajang Ambon Jazz Plus Festival (AJPF) 2009, Minggu malam.

Ramirez yang mengenakan setelan celana dan kemeja santai berwarna putih, tampil ekspresif dengan suara merdunya. Wilkins mampu membangkitkan emosi 300-an penonton yang memenuhi "State Cengkeh" yang menjadi tempatnya manggung bersama sahabatnya, Michael Sembello.

Keduanya membuka konser pada hari terakhir AJPF 2009 dengan mengidungkan tembang "Margarita" yang menjadi salah satu hits terpopuler dan mengantarkannya memperoleh Penghargaan Catatan Emas di Puerto Rico, Amerika Latin, Amerika Serikat, Norwegia, Swedia, Jerman, Yunani, Mesir, Afrika Selatan dan Filipina.

Ramirez dan Sembello sengaja tampil di pentas dengan tata lampu yang gelap, guna mengundang tanda tanya dan penasaran para penonton, dan saat pertengahan lagu "Margarita" barulah lampu panggung berkapasitas 20 kilowatt itu dinyalakan.

Sontak ratusan penonton bertepuk tangan dan disambut senyuman kedua musisi berkelas internasional dan terkenal di Eropa, Amerika, Afrika hingga kawasan Asia itu.

Pria kelahiran 10 Maret 1953 (56) di Mayaguez, Puerto Riko itu, mampu tampil memukau dan membius ratusan penonton yang menyaksikan konser mereka, termasuk Wakil Wali Kota Ambon Olivia Latuconsina, Sekretaris Kota (Sekot) Ambon H.J. Huliselan yang hadir bersama keluarga masing-masing untuk menyaksikan kepiawaian dua musisi luar negeri itu.

"Sangat luar biasa. Ini kesempatan langka untuk menyaksikan kedua musisi internasional ini beraksi di atas pentas," ujar Ade Tetelepta, suami Sekot Huliselan yang terkesima dengan permainan lead gitar Michael Sembello.

Sembelo tampil prima dan mampu menunjukkan totalitasnya sebagai seorang ahli "memetik" senar-senar gitarnya karena berpengalaman menjadi gitaris musisi ternama Stevie Wonder (1974-1979) serta kerjasama dalam penggarapan album penyanyi Michael Jackson, Diana Ross, Chaka Khan, George Benson, Barbra Streisand, Stanley Clarke, David Sanborn, Donna Summer dan grup band The Temptations.

Komposisi musik samba, rock alternative dan pop "dilahapnya" untuk mengiringi sahabatnya Ramirez dalam 10 lagu hasil karya yang telah dirilis secara bersama-sama, sehingga membuat kagum para penonton, bahkan sebagian besar ikut bergoyang bersama.

Keduanya pun sempat bernyanyi bersama pada lagu "Shara" yang merupakan salah satu hasil karya keduanya bersama musisi asal Ambon, Andi Erik Manuhutu yang menjadi murid angkat keduanya, dan ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Lagu ini sempat membuat ketiganya terkenal karena begitu laris di pasaran Eropa, Amerika hingga Asia (tidak termasuk Indonesia) dengan warna world beat, disamping lagu "Obat Cinta" dan "Impian Cafilah", juga dalam dua bahasa.

Baik Sembello maupun Ramirez di sela-sela konsernya mencoba berkomunikasi dengan penonton menggunakan bahasa Indonesia yang baru dipelajarinya sejak menjejakkan kaki di Ambon 8 Oktober lalu.

Saat menyanyikan lagu Ambon "Panggayo", yang sekaligus menjadi judul album Ramirez yang dirilis tahun 1982, hasil kolaborasi keduanya bersama murid mereka, Andy Manuhuttu, praktis membuat panggung konser menjadi bergemuruh. Penonton berteriak dan bertepuk tangan karena lagu itu telah dinanti-nantikan sejak awal konser mereka.

Lagu Ambon berjudul "Gandong", yang menggambarkan semangat persaudaraan dan kekeluargaan masyarakat di Maluku, dinyanyikan sebagai tembang penutup. Seluruh musisi pendukung bahkan penonton ikut menyanyi.

Wilkins Ramirez tercatat telah memenangkan lebih dari 23 Emas Rekam dan 10 Platinum Record Awards selama bertahun-tahun. Pada 1995 ia menciptakan El Amor Es Mas Fuerte (The Love is Stronger) yang memenangkan "Tu Musica Award" sebagai album terbaik, "Republik Dominika `s Casandra Award" (1995), dan Gold Record Award untuk pencatatan Wilkins-Legenda yang terdiri dari satu set empat CD berisi 70 lagu.

Sedangkan Sembello telah merekam vokalnya dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Portugis. Ia juga banyak menulis lagu dan memproduksi album, dalam rangka keinginannya menyelesaikan konser keliling dunia tahun ini sambil mengajak musisi dunia untuk menggelar pertunjukan musik global.

"Saya akan terus menyerukan hal itu sampai konser itu terwujud," katanya seraya menambahkan kegiatan itu bertujuan menyatukan musisi dunia dalam upaya kampanye perdamaian dunia. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009