Padang (ANTARA News) - Diduga teroris, tamu Wisma Takana Juo yang berada di Jalan Paus Kota Padang, Sumatra Barat, ditangkap polisi pada Sabtu (10/10) dinihari pukul 01.00 WIB ketika para tamu di wisma itu tengah tidur.

Wandi, karyawan Wisma Takana Juo di Padang Senin membenarkan adanya pengkapan terhadap seorang penghuni Wisma Takana Jou yang berada di Ulak Karang Jalan Paus No.14 Padang.

"Tidak tahu sebelumnya ada tamu Wisma Takana Juo yang diincar pihak kepolisian diduga jarianga teroris", katanya denga heran.

Menurutnya, setiap tamu yang mau menginap kita meminta identitas seperti Kartu tanda pengenal (KTP), untuk mencocokan nama dari pengunjung tersebut.

"Tamu yang ditangkap pihak kepolisian tersebut berada di kamar 11, bersama tiga orang rekannya berasal dari Jakarta", ungpanya.

Dia menambahkan, ketika dilakukan penangkapan pihak kepolisian tidak memakai baju Dinas, mereka ini hanya dua orang yang masuk ke dalam kamar Wisma. Sementara polisi yang lain menunggu di dalam mobil Kijang.

Tamu Wisma yang ditangkap pihak kepolisian tersebut bernama Sony yang berada di kamar 12 lantai 2 bersama tiga orang temannya dari Jakarta.

Menurutnya, tamu Wisma tersebut mengaku dari salah satu relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu korban gempa di Sumbar.

"Tamu ini pagi-pagi sudah pergi keluar dengan salah satu Tim untuk membantu korban gempa di Sumbar,malamnya kembali lagi ke Wisma ini bersama," ungkapnya.

Sejumlah wartawan kemudian meminta konfirmasi mengenai penangkapan itu kepada Kepolisian Daerah Sumbar melalui Kabid. Humas Polda, Yakni AKBP.Kawedar.

Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP.Kawedar, tidak bersedia berkomentar mengenai penangkapan tamu Wisma tersebut.

Menurutnya, belum mendapatkan laporan adanya penangkapan tamu Wisma yang diduga teroris tersebut.

Di tempat terpisah Kabid Humas BNPB, Dr.Priyadi Kardono, mengatakan bahwa yang ditangkap polisi bernama Sony bukan dari BNPB, tetapi rekrutan dari Badan Kajian Penerapan Teknoligi (BPPT).

Menurutnya, pihak BNPB membutuhkan tenaga ahli dalam pembuatan program Adminstrasi, dan pembukuan logistik.

"Kebetulan orang yang direkrut dari pihak BPPT merupakan orang memiliki keahlian dalam Informasi Tekhnologi (IT) dalam bidang komputer," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009